SEMARANG (SUARABARU.ID) – Telur gulung merupakan makanan tradisional dan merupakan variasi dari telur goreng, di mana sebuah telur akan digoreng dan digulung menggunakan sebuah tusukan yang biasanya dibuat dari kayu pohon bambu.
Makanan ini sering dihidangkan dan dijual di sekolah, terutama di sekolah dasar (SD). Jajanan ini termasuk jajanan legendaris karena sudah ada sejak tahun 90-an.
Telur merupakan salah satu bahan makanan yang mempunyai sumber protein hewani yang sangat mudah untuk didapatkan. Telur bisa menjadi salah satu pilihan sebagai lauk-pauk di dalam menu makanan. Selain itu, telur juga bisa dijadikan cemilan dengan berbagai kreasi yang menarik dan unik. Salah satu ide kreasi dari bahan makanan telur ini adalah kreasi telur gulung
Apa itu telur gulung?
Melansir dari kudapan jalan.com, telur gulung merupakan jajanan yang bisa dikatakan sebagai jajanan legendaris karena mulai terkenal di tahun 1990-an. Hingga saat ini, telur gulung masih menjadi salah satu jajanan favorit anak-anak, remaja atau pun orang dewasa.
Tidak semua orang bisa membuat telur gulung karena jika tidak mengetahui teknik dan resep yang pas, akan selalu gagal ketika membuat telur gulung. Dalam proses pembuatannya memang diperlukan teknis khusus. Menurut para penjual telur gulung, telur harus dikocok hingga berbusa dan encer lalu dituang ke wajan berisikan minyak dengan volume cukup banyak dan hanya memerlukan beberapa saat sebelum akhirnya telur digulung dengan batang lidi.
Menggulung telur ini menjadi bagian tersulit karena dibutuhkan kecepatan menggulung telur dengan batang lidi agar telur itu bisa menempel dengan sempurna. Rahasia lain yang diberikan oleh beberapa penjual telur gulung, yaitu adonan telur gulung bisa ditambahkan sedikit tepung sagu.
Lantas, darimana sejarah telur gulung?
Asal usul telur gulung itu sendiri sebenarnya muncul dari telur omelet. Omelet bisa dibilang sebagai nenek moyang dari varian masakan olahan telur, dimana periode telur gulung ini sendiri muncul jauh setelahnya. Omelet diciptakan oleh bangsa Roma yang secara unik mereka mencampurkan telur dan madu yang disebut dengan ovemele. Nama omelet yang kita sebut sekarang berasal dari bahasa Prancis “oeuf” artinya telur, dan “laite” artinya susu.
Kehadiran omelet semakin populer ketika Jenderal perang asal Prancis, yaitu Napoleon Bonaparte sedang kelaparan dan meminta koki untuk memasak sebuah hidangan. Lalu koki itu membuatkan omelet dimana Napoleon mencobanya untuk pertama kali dan langsung menyukainya. Tak lama setelah itu Napoleon memerintahkan koki untuk membuat omelet dengan jumlah yang banyak untuk para prajuritnya.
Bisa dibilang keberadaan omelet saat itu semakin mendunia. Setiap negara mempunyai versi omelet yang berbeda-beda. Seperti Jepang yang terkenal dengan tamagoyakinya, Iran dengan omelet yang dicampur tomat, atau di Indonesia yang seringkali disebut sebagai telur dadar.
Dan seiring berjalannya waktu, varian masakan telur semakin berkembang dan semakin kreatif hingga akhirnya jajanan telur gulung ini lahir sebagai salah satu kreasi dari telur. Konon, telur gulung ini mulai mencul dan marak diperjual-belikan di penghujung tahun 1990-an. Pada era itu, abang-abang penjual telur gulung biasanya ada di depan sekolahan dengan kisaran harga sesuai kantong anak sekolah yaitu Rp. 500. Namun untuk sekarang telur gulung sering dijual di harga Rp. 2000.
Kembali populernya telur gulung di era saat ini dikarenakan anak-anak yang tumbuh di tahun 1990-an merasakan kerinduan akan kehadiran jajanan zaman dulu. Tidak heran jika sekarang makin banyak penjual telur gulung yang dilengkapi dengan berbagai varian. Sejak tahun 2017, telur gulung mengalami perkembangan pasar peminatnya, dimana tidak hanya anak kecil saja yang menggandrungi telur gulung, tapi remaja dan dewasa pun mencari-cari jajanan telur gulung ini.
Telur gulung sendiri merupakan makanan tradisional yang cukup menyehatkan dan mengandung banyak vitamin. Dalam satu butir telur terdapat protein, kalsium dan asam amino esensial yang bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu, pada kuning telur terdapat vitamin A, D dan E serta kalori dan kolin yang sangat penting bagi tubuh.
Ning Suparningsih