blank
Ganjar menyaksikan pelaksanaan groundbreaking pembangunan MAJT di Kabupaten Magelang. Foto: hms

MAGELANG (SUARABARU.ID)– Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Magelang, akhirnya dimulai, setelah sempat tertunda akibat pandemi covid-19. Pembangunan diawali dengan groundbreaking oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Selasa (31/1/2023).

Pada pembangunan masjid yang dibangun di atas lahan seluas lima hektar itu, Pemprov Jateng menggandeng Pemkab Magelang dan Kementerian Agama setempat.

”Pembangunan ini sempat tertunda akibat pandemi. Sekarang Alhamdulillah, kita datang untuk bisa groundbreaking, dan pembangunan bisa dilanjutkan lagi,” ujar Ganjar.

BACA JUGA: Dibangun Masjid Indah Berkapasitas Lima Ribu Orang di Magelang

Dalam pelaksanaannya nanti, gubernur juga memastikan, akan melibatkan kaum difabel, terkait dengan fasilitas yang dibutuhkan, agar ramah bagi penyandang disabilitas.

Disampaikan juga, Magelang dipilih sebagai lokasi pembangunan MAJT, karena mampu menjadi simbol kerukunan antarumat beragama. Nantinya, MAJT diharapkan menjadi pusat moderasi beragama.

”Di sini ada Candi Borobudur, ada kelenteng, gereja juga. Saya berharap, masjidnya dapat menjadi pusat moderasi beragama. Sehingga saya bayangkan tokoh-tokoh agamanya bisa ngobrol, karena di bawahnya ada tempat untuk menjadi ruang pertemuan,” tutur dia.

BACA JUGA: Rumah Mantan Kades di Grobogan Diduga Jadi Tempat Penimbunan Solar

Ganjar secara tegas mengingatkan, agar jangan sampai ada tindakan koruptif dalam proses pembangunan MAJT di Magelang. ”Tidak hanya rumah ibadah, tapi semuanya, jangan dikorupsi, apalagi ini rumah ibadah. Itu yang saya tekankan di awal. Makanya kalau ada yang minta-minta, lapor saya,” tegas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas DPUBMCK Provinsi Jateng, Hanung Triyono, menyebutkan, pembangunan MAJT diinisiasi pada 2019, namun terkendala pandemi covid-19. Dibangun di Desa Sawitan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

”Pembangunan MAJT sudah diinsiasi sejak, dengan lahan lima hektar. Ini kolaborasi Pemprov yang menyediakan 3,2 hektar, Pemkab 1,6 hektar, dan Kemenag 0,13 hektar,” terangnya.

BACA JUGA: Kakanwil Yuspahruddin Terima Kunjungan Motivator Aqua Dwipayana

Hanung juga menyatakan, hasil lelang konstruksi senilai Rp 118 miliar. Sedangkan pembangunan MAJT ditargetkan akan selesai pada November 2023.

”Luas bangunan 24.866 meter persegi, dengan kapasitas jamaah 5.000 orang. Terdiri dari dua lantai, yang bawah Islamic Center dan Plaza, lantai dua untuk shalat,” jelasnya.

Proyek MAJT juga didukung CSR, yang akan membantu rehab Rumah Tak Layak Huni (RTLH) sebanyak 20 unit.

”Kami juga ada dukungan CSR, yang akan membangun 20 unit RTLH. Ini satu kepedulian teman-teman dari penyedia jasa. Termasuk jambanisasi dan gorong-gorong di desa,” tandasnya.

Riyan