“Diversifikasi lahan dan untuk meningkatkan produksi jagung di Jawa Tengah dan ini sebagai pioner (pelopor), nantinya akan ada 450 hektar di Jawa Tengah, di lain-lain tempat juga akan dilakukan,” ujar Kepala Satgas Pangan Polda Jateng.
Pihaknya berharap, kegiatan seperti itu bisa terus terlaksana dengan baik dan berkelanjutan di seluruh Jawa Tengah.
Kepala Divisi Regional Perhutani Jateng R. Ratmanto Trimahono mengemukakan, lokasi tanam jagung di Candirejo itu masuk ke Petak 49 F. Dan lahan bekas tebangan itu selain bisa untuk tanam jagung, bisa juga dimanfaatkan untuk tanam palawija.
“Konsen seperti yang disampaikan Bapak Kapolda, kami mendukung program ketahanan pangan di Jawa Tengah. Saat ini kegiatan permulaan, kami punya 21 Satker di seluruh Jawa Tengah dan ada 20 administrator yang kami siapkan untuk bermitra dengan polres-polres jajaran Polda Jawa Tengah,” kata Ratmanto di lokasi penanaman lahan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut, lahan-lahan tidur di Jawa Tengah bisa dimanfaatkan untuk kegiatan serupa. Ganjar juga menyebut, jagung seringkali “hilang” saat dibutuhkan, karena tidak sustain alias berkelanjutan mengelolanya.
“Fluktuasi harganya menarik (jagung),” kata Ganjar yang juga hadir pada kegiatan itu.
Ke depan, kegiatan seperti ini digunakan sebagai ketahanan pangan termasuk untuk upaya pengentasan kemiskinan ekstrim di Jawa Tengah yang ditarget tuntas pada tahun 2024.
Hadir pada pelaksanaan penanaman jagung secara simbolis oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi bersama jajaran Forkopimda Jateng, yaitu Gubernur Ganjar Pranowo, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono, Kajati Jateng I Made Suanarwan dan Kadiv Regional Perhutani Jateng R Ratmanto Trimahono.
Turut hadir pula Forkopimda Kabupaten Semarang yaitu Bupati Semarang Ngesti Nugraha, Kapolres Semarang Achmad Oka Mahendra serta sejumlah pimpinan daerah lainnya.
Absa