Untidar Magelang
Rektor Untidar Prof Dr Sugiyarto MSi ( tengah) bersama dengan Rektor Universitas Tidar (periode 2018-2022) Prof Dr Ir Mukh Arifin, MSc ( kiri) dan alumni Fakultas Pertanian Untidar Magelang, Hasan Sulaeman Syah saat mengunjungi lahan anggrek milik Untidar Magelang Kledung Research Park Untidar di Desa Kwadungan Jurang, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung. Foto: W. Cahyono

TEMANGGUNG(SUARABARU.ID)-Universitas Negeri Tidar ( Untidar) Magelang menggandeng salah satu alumninya yang mempunyai usaha budidaya bunga anggrek, mengembangkan  tanaman bunga anggrek di lereng Gunung Sumbing. Tepatnya, di Kledung Research Park yang ada di Desa Kwadungan Jurang, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung.

Kledung Research Park  tersebut merupakan lahan milik Untidar Magelang yang merupakan tanah hibah dari Pemerintah Kabupaten Temanggung.

“ Keberadaan kebun anggrek di Kledung Research Park ini multi fungsi. Karena, ini bentuk kerja sama dengan lintas unit terutama dengan alumni Untidar,” kata Rektor Untidar Magelang, Prof Dr Sugiyarto MSi.

Sugiyarto mengatakan, di lahan yang memiliki luas sekitar 6 hektare tersebut, selain untuk pengembangan bunga anggrek, juga untuk pengembangan perikanan,  peternakan, buah klengkeng, buah apel dan lainnya,

Menurutnya, alasan dipilihnya anggrek untuk dikembangkan di lahan Kledung Research Park tersebut,  karena  lokasi tersebut sangat cocok untuk pengembangan anggrek. Selain itu, ada salah satu  alumni Fakultas Pertanian Untidar Magelang saat ini mempunyai usaha budidaya  anggrek.

“Secara kebetulan ada alumni Untidar  yang saat ini mempunyai usaha budidaya anggrek. Kebun anggrek ini merupakan kerjasama dengan alumni Untidar, sekaligus sebagau bukti Untidar tidak hanya sekedar ucapan bahwa unggul dalam kewirausahaan,” katanya.

Sugiyarto mengatakan, selain digunakan untuk budidaya tanaman anggrek, di lahan milik Untidar Magelang tersebut nantinya akan digunakan untuk tempat belajar bagi para mahasiswa khususnya dari Fakultas Pertanian. Selain itu, masayarakat umum bisa juga memanfaatkannya sebagai media edukasi.

Menurutnya, tantangan yang dihadapi Untidar saat ini yakni menyiapkan sumber daya manusia sebaik-baiknya.Keberadaan kebun anggrek di lahan seluas 6 hektare tersebut merupakan bentuk kerja sama dengan

Hasan Sulaeman Syah, alumni Untidar Magelang mengatakan,  jenis anggrek yang dikembangkan di Kledung Research Park milik Untidar Magelang tersebut  berupa bunga anggrek jenis Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan).

“Di green house Kledung ini berkapasitas sekitar 8.000 sampai 9.000 pohon anggrek,” kata Hasan.

Ia menambahkan, setiap bulannya, pohon bungga anggrek  yang siap jual dari lahan tersebut  sekitar 1.600 sampai 2.000 pohon. Atau setiap minggunya sekitar 400-an pohon.

Ia menambahkan, untuk sementara tanaman anggrek tersebut dijual secara grosir atau partai besar. Yakni, dengan  harga jual pohon anggrek tersebut   Rp 90 ribu per pohon untuk grosir. Sedangkan, harga ritel  berkisar antara Rp 90 ribu sampai  Rp 150 ribu per pohon.

“ Nantinya, di lahan Kledung Research Park ini,  juga dikembangkan oleh Untidar untuk showroom dan jualan online bunga anggrek,” kata Hasan yang juga pemilik toko bunga Anggrek Nambangan, Kota Magelang. W. Cahyono.