TEMANGGUNG(SUARABARU.ID)-Universitas Negeri Tidar ( Untidar) Magelang menggandeng salah satu alumninya yang mempunyai usaha budidaya bunga anggrek, mengembangkan tanaman bunga anggrek di lereng Gunung Sumbing. Tepatnya, di Kledung Research Park yang ada di Desa Kwadungan Jurang, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung.
Kledung Research Park tersebut merupakan lahan milik Untidar Magelang yang merupakan tanah hibah dari Pemerintah Kabupaten Temanggung.
“ Keberadaan kebun anggrek di Kledung Research Park ini multi fungsi. Karena, ini bentuk kerja sama dengan lintas unit terutama dengan alumni Untidar,” kata Rektor Untidar Magelang, Prof Dr Sugiyarto MSi.
Sugiyarto mengatakan, di lahan yang memiliki luas sekitar 6 hektare tersebut, selain untuk pengembangan bunga anggrek, juga untuk pengembangan perikanan, peternakan, buah klengkeng, buah apel dan lainnya,
Menurutnya, alasan dipilihnya anggrek untuk dikembangkan di lahan Kledung Research Park tersebut, karena lokasi tersebut sangat cocok untuk pengembangan anggrek. Selain itu, ada salah satu alumni Fakultas Pertanian Untidar Magelang saat ini mempunyai usaha budidaya anggrek.
“Secara kebetulan ada alumni Untidar yang saat ini mempunyai usaha budidaya anggrek. Kebun anggrek ini merupakan kerjasama dengan alumni Untidar, sekaligus sebagau bukti Untidar tidak hanya sekedar ucapan bahwa unggul dalam kewirausahaan,” katanya.
Sugiyarto mengatakan, selain digunakan untuk budidaya tanaman anggrek, di lahan milik Untidar Magelang tersebut nantinya akan digunakan untuk tempat belajar bagi para mahasiswa khususnya dari Fakultas Pertanian. Selain itu, masayarakat umum bisa juga memanfaatkannya sebagai media edukasi.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi Untidar saat ini yakni menyiapkan sumber daya manusia sebaik-baiknya.Keberadaan kebun anggrek di lahan seluas 6 hektare tersebut merupakan bentuk kerja sama dengan
Hasan Sulaeman Syah, alumni Untidar Magelang mengatakan, jenis anggrek yang dikembangkan di Kledung Research Park milik Untidar Magelang tersebut berupa bunga anggrek jenis Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan).
“Di green house Kledung ini berkapasitas sekitar 8.000 sampai 9.000 pohon anggrek,” kata Hasan.
Ia menambahkan, setiap bulannya, pohon bungga anggrek yang siap jual dari lahan tersebut sekitar 1.600 sampai 2.000 pohon. Atau setiap minggunya sekitar 400-an pohon.
Ia menambahkan, untuk sementara tanaman anggrek tersebut dijual secara grosir atau partai besar. Yakni, dengan harga jual pohon anggrek tersebut Rp 90 ribu per pohon untuk grosir. Sedangkan, harga ritel berkisar antara Rp 90 ribu sampai Rp 150 ribu per pohon.
“ Nantinya, di lahan Kledung Research Park ini, juga dikembangkan oleh Untidar untuk showroom dan jualan online bunga anggrek,” kata Hasan yang juga pemilik toko bunga Anggrek Nambangan, Kota Magelang. W. Cahyono.