Seperti bencana banjir yang terjadi bukan cuma disebabkan curah hujan tinggi dan penataan saluran irigasi belum baik, akan tetapi karena kebiasaan manusia juga ikut andil terjadinya kerusakan lingkungan,” jelasnya.
Tidak kalah penting adalah terkait program Rumah Baca yang didirikan IPM Jateng di Kota Surakarta, Kabupaten Grobogan, dan Karanganyar, diharapkan mampu membangkitkan semangat membaca buku masyarakat.
Menurut wagub, dengan gemar membaca buku, masyarakat akan bertambah pengetahuan, wawasan, literasi, mengurangi ketergantungan pada gadget, serta bisa terhindar dari hoax atau berita bohong maupun informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ketua Umum PW IPM Jateng, Ainur Rosyid, menyatakan pihaknya siap bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jateng untuk bersama-sama mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi Jateng. Diantaranya upaya pencegahan stunting, pernikahan dini, pengentasan kemiskinan, dan sebagainya.
“Kami ingin bersinergi dengan pemerintah, utamanya kaitannya dengan program-program yang akan kami laksanakan pada satu periode ini. Kami harap bisa berkontribusi kepada pemerintah sehingga persoalan-persoalan di Jateng bisa bersama-sama kita tuntaskan,” katanya.
Terkait upaya mengatasi persoalan stunting dan pernikahan usia dini, kata dia, IPM Jateng memiliki program bidang kebijakan publik, pemberdayaan perempuan atau Imawati, serta kesehatan.
Dalam tiga bidang tersebut terdapat program konselor pelajar yang akan terus digaungkan untuk mengkampanyekan pencegahan pernikahan dini, pengetahuan tentang stunting, seks bebas, pelecehan seksual, pemberdayaan perempuan, serta konsultasi remaja dengan menggandeng Rumah Sakit Muhammadiyah.
“Selain itu, di program ini kami juga sudah bersinergi dengan BKKBN dan dinas terkait di Kabupaten Cilacap melalui berbagai pelatihan. Kami optimis bisa bersinergi dengan pemerintah kaitannya dengan program yang sama,” kata Rosyid.
Hery Priyono