blank
Mahasiswa melakukan sosialisasi kepada warga, hari ini. Foto: eko

MAGELANG (SUARABARU.ID) –  Era saat ini telah terjadi pergeseran penyakit penyebab kematian di Indonesia yaitu dari penyakit infeksi ke penyakit tidak menular (PTM). Beberapa golongan penyakit tidak menular yang biasanya diderita yaitu Hipertensi, Diabetes Melitus dan Stroke.

Dosen Universitas Muhammadiyah Magelang, Dr Heni Setyowati ER SKp MKes, hari ini Jumat (13/1/23) mengatakan, Hipertensi sering disebut sebagai silent killer sehingga perlu diatasi. Salah satu daerah yang memiliki jumlah penderita penyakit tidak menular yang cukup tinggi yaitu di RW 9 Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang. Jumlah penduduk di wilayah tersebut terdiri dari 300 warga dengan 130 keluarga.

Dari jumlah tersebut terdapat warga golongan usia pra-lansia dan lansia sebanyak 67 orang. Sebanyak 67 orang tersebut yang terkena PTM khususnya hipertensi sebanyak 43 orang (64,2%). “Hal itu yang melatarbelakangi kelompok Program Pengabdian Masyarakat Terpadu, Universitas Muhammadiyah Magelang (PPMT Unimma) melakukan beberapa upaya untuk mengatasi PTM khususnya Hipertensi,” katanya.

Disebutkan, kelompok tersebut dia selaku ketuanya, dengan anggota Hasanuddin, Eris Sulistina, Resma Dwi Putri Fitrianasari, Angelica Wulananda Putri Fandhi, dan Siti Zaeniyah.

Program tersebut dimulai sejak 14 Desember 2022 hingga 14 Januari 2023. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain sosialisasi dan edukasi terkait pengertian, gejala, penyebab, faktor risiko, pencegahan dan penanganan penyakit tidak menular. Juga dilakukan pengecekan kesehatan rutin, pelatihan terapi komplementer, pelatihan pengelolaan manajemen posbindu, serta pendampingan pembuatan lokasi untuk tanaman obat keluarga.

blank
Mahasiswa Unimma berfoto bersama warga, kemarin. Foto: eko

Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tersebut adalah pelatihan terapi komplementer akupresur untuk menanggulangi penyakit hipertensi. “Masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan itu, terbukti banyak pertanyaan yang diajukan dan semangat mempraktikkan terapi akupresur untuk menurunkan tekanan darah,” tuturnya.

Peserta pelatihan tertua, Ny Sri Pujiati (70), menyatakan akan mempraktikkan akupresur sehari dua kali, agar tidak minum obat terus menerus. Hal senada juga disampaikan oleh beberapa peserta yang lain. Selain itu warga juga sangat bersemangat saat dilaksanakan program pengecekkan kesehatan rutin dan penyuluhan terkait penjelasan penyakit tidak menular.

Dr Heni Setyowati berharap, dengan adanya program tersebut dapat membantu dalam mengatasi permasalahan kesehatan terkait penyakit tidak menular. Selebihnya diharapkan di daerah tersebut tidak ada lagi pasien yang menderita penyakit tidak menular ataupun tidak terjadi peningkatan dari penderita penyakit tidak menular.

Ketua RW 9, Teguh Sucipto, pun menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan PPMT itu. Dia berharap warga menerapkan ilmu yang sudah diberikan, termasuk juga memelihara tanaman obat keluarga yang diinisiasi oleh Tim PPMT, untuk mencegah darah tinggi.

Eko Priyono