blank
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau pompa polder Tanggulangin. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengunjungi sejumah lokasi infrastruktur pengendali banjir di wilayah Kabupaten Kudus, Kamis (12/1).

Salah satu kunjungan dilakukan di polder pompa Tanggulangin, Desa Jatiwetan, Kecamatan Jati, untuk melihat secara langsung upaya pompanisasi genangan yang ada di pemukiman.

Di hadapan wartawan, Basuki menjelaskan sejumlah solusi yang akan dilakukan pemerintah guna menangani persoalan banjir di Kabupaten Kudus.

Di antara solusi yang akan dilakukan oleh Basuki yakni dengan mengganti pompa air di Tanggulangin yang saat ini kapasitasnya mampu menyedot 500 liter per detik menjadi pompa dengan kapasitas 5.000 liter per detik.

Rencana penggantian pompa dengan kapasitas yang lebih besar itu akan dilakukan tahun ini juga.

“Ini yang banjir ada beberapa kecamatan, 9 kilometer persegi kira-kira. Ini pompanya hanya 500 liter per detik. Hitungan kami minimum 5000 liter per detik supaya tidak lama banjirnya atau supaya kering. Ini mau saya upgrade saya bongkar saya upgrade menjadi 5 meter kubik per detik tahun ini. Tolong masyarakat bisa kerja sama, ini untuk mereka bukan buat saya. Saya malu kalau mereka masih kebanjiran terus,” kata Basuki.

Penambahan kapasitas pompa tersebut akan dilakukan tanpa harus memperluas polder yang ada sehingga tidak perlu menggusur pemukiman warga. Rekayasa yang akan dilakukan yakni dengan menggeser tanggul Sungai Wulan.

“Kira-kira akan ada tiga pompa lagi,” kata Basuki.

Solusi berikutnya yang akan dilaksanakan adalah normalisasi sejumlah sungai besar yang ada di Kudus, diantaranya sungai Wulan, Sungai Serang Wulan Drainase (SWD) 1 dan 2, hingga sungai Juwana.

Untuk Sungai Wulan akan dilakukan normalisasi sepanjang 47 kilometer. Untuk ini memang belum mulai dikerjakan, tapi kata Basuki sudah diprogramkan dan baru akan dilelang pengerjaannya.

Untuk sungai SWD 1 saat ini sudah dinormalisasi sepanjang 10 km, dan SWD 2 sepanjang 7 km. Proses normalisasi tersebut akan segera dilanjutkan.

Sedangkan untuk sungai Juwana, normalisasi juga sudah dilakukan. Dari total 16 km panjang sungai, saat ini sudah dinormalisasi 10 km.

Diketahui banjir di Kabupaten Kudus sudah berlangsung hampir dua pekan. Wilayah terparah terjadi di kecamatan Kaliwungu, Undaan, Jati dan Mejobo.

Akibat banjir, lebih dari seribu jiwa harus berada di pengungsian selama dua pekan terakhir.

Meski curah hujan sudah turun, namun genangan air masih cukup tinggi karena air masih mandeg di pemukiman lantaran debit air sejumlah sungai tersebut masih tinggi.

Upaya maksimal yang saat ini bisa dilakukan adalah dengan memompa genangan air melalui tanggul untuk dibuang ke sungai.

Ali Bustomi