blank
Alfiyah, S.Sn pemilik usaha Gendhis Batiik Jepara

JEPARA (SUARABARU.ID) – Kecintaannya pada batik dimulai saat Alfiah, S.Sn  duduk di bangku SMKN 2 Jepara tahun 2000. Karena suka menggambar  ia    mengambil jurusan Kriya Tekstil selepas menamatkan pendidikannya  di SMPN 2 Jepara. Sebab di jurusan ini terdapat  mata pelajaran batik, sablon, jahit dan makrame yang menurut Alfiyah  dapat menjadi ruang bagi pengembangkan kreatifitas dan sekaligus pengembangan potensi dirinya.

Karena itu ia sangat menyukai mata pelajaran Batik. Bahkan kemudian pada tahun 2003, Alfiah berhasil menjadi Juara II Lomba Lomba Kompetensi Siswa Tingkat Provinsi Jawa Tengah untuk desain Tenun.  Sebelumnya saat baru duduk di bangku kelas 1, ia berhasil meraih juara I Lomba Menggambar Tingkat SLTA  yang diselenggarakan dalam rangka peringatan sewindu ATIKA Jepara.

blank
Alfiyah dengan  desain batiik yang diciptakan

Oleh sebab itu ketika ia menyelesaikan studinya di SMKN 2 Jepara tahun 2003, Alfiah  melanjutkan kuliah di Universitas Negeri Semarang. Ia mengambil jurusan Seni Rupa dan berhasil diselesaikan tahun 2007 dengan Proyek Studi akhir S1  Lukisan Batik dengan Tema Imajinatif.

Kemudian  ia bekerja sebagai drafter di PT East Heritage. Menggambar desain-desain  mebel yang akan diekspor ke Malaysia adalah pekerjaan sehariannya hingga tahun 2008. Sebab setelah itu ia memilih mengabdi di almameternya,  SMKN 2 Jepara sebagai guru Kriya Kreatif Batik dan Tekstil hingga sekarang.

Setelah menjadi guru, perempuan yang lahir di Jepara  27 Maret 1985 ini, mendapatkan tugas membimbing siswa dalam Lomba Kompetensi Siswa tahun 2015. “Alhamdulilah bisa maju ketingkat nasional dan berhasil meraih juara harapan II untuk Desain Batik,” ujar Alfiyah.

blank
Alfiyah saat berhasil meraih prestasi Juara Umum Lomba Desain Batik Tingkat Jawa Tengah

Prestasi inilah yang membuatnya kemudian sering mendapatkan tugas dari sekolah dan jurusan untuk membimbing mematangkan konsep desain batik secara khusus bagi siswa saat mengikuti LKS. Bahkan kemudian berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Pada tahun 2017, siswa yang dibimbingnya berhasil meraih juara I,II,III dan harapan I pada Lomba Desain Batik Tingkat Jawa Tengah yang diselenggarakan dalam rangka peringatan HUT Provinsi Jateng ke-67. Sementara Alfiah sendiri berhasil meraih juara I untuk ketegori umum.

Membuka Usaha

Walaupun mengenal batik sejak sekolah di SMKN 2 Jepara, namun hingga menjadi guru Alfiyah  hanya mengenal dan mengembangkan  batik hanya sebagai ilmu yang harus diberikan kepada siswa.

Baru tahun 2013, Alfiyah  membuka usaha batik dan fashion dengan modal awal Rp. 5 juta. Ia memilih batik karena selain ingin menyalurkan kemampuan dan ketrampilannya juga  ingin memperdalam batik dengan cara langsung terjun ke dunia usaha sehingga dapat membagikan ilmu saya kepada siswa tentang pengalaman saya ber wirausaha di bidang batik.

blank
Salah satu karya Alfiyah

“Sedangkan jenis produknya adalah  Batik Tulis, Batik Cap, Jumputan / Ikat Celup dan Shibori,” ujar Alfiyah yang tahun 2009 menikah dengan Moch Imam Yasir Basofi. Dari pernikahan ini mereka  dikaruniai 3 anak yaitu  Moch Imam Raditya Al Bafsy, Achmad Rafqi Fitra Al Bafsy dan Achmad Rashya Al Bafsy.

Menurut Alfiyah, dukungan suaminya sangat besar baik materiil maupun spiritual hingga Gendhis Batik dapat berkembang sebagai usaha sambilan. “Bahkan omset penjualan perbulan mencapai kurang lebih Rp. 8 juta,” tutur Alfiyah yang menjadi guru dengan status ASN PPPK.

Gendhis Batik mulai berdiri pada tahun 2013 di bulan Agustus.  Awal berdiri Gendhis Batik bermula dari keikutsertaan Alfiyah  dalam Paguyuban Batik “Biyung Pralodo “ yang merupakan satu-satunya Paguyuban Batik yang ada di Jepara. Saat itu anggota paguyuban tersebut berjumlah 14 orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Mereka merupakan pelaku batik yang mengembangkan batik Jepara di wilayah masing-masing di sekitar Jepara.

Pada awalnya Alfiyah  mengerjakan sendiri batik pesanan. Karena  saat itu mencari tenaga pembatik di Jepara sangatlah sulit, meskipun banyak sekali lulusan dari SMKN 2 Jepara yang berasal dari Jurusan Kriya Tekstil yang sudah mahir dalam membatik. Namun tidak semua siswa yang memiliki kemauan untuk meneruskan ilmu membatik di Jepara.

blank
Salah satu karya Alfiyah

Semanis Gula

Nama Gendhis Batik sendiri  terinspirasi dari bahasa Jawa Gendhis atau Gula yang rasanya manis. Harapannya karya-karya Batik yang dibuat  memiliki citarasa seni yang disukai oleh masyarakat.

“Karena itu slogan Gendhis Batik adalah pepatah  Ada Gula Ada Semut.   Harapan kami Gendhis Batik selalu didatangi oleh pecinta Batik seperti Gula yang selalu didatangi oleh Semut,” ujar Alfiyah sembari tertawa.

blank
Alfiyah, S.Sn

Gendhis Batik yang beralamat di  Jl. Ratu Kalinyamat RT. 02 RW. 01 Krapyak Jepara, No. telpon : 085226175527, kini memiliki 5 orang karyawan. “Alhamdulillah sampai sekarang saya masih menekuni batik dan menjadi usaha sampingan saya selain sebagai ASN  di SMKN 2 Jepara,” ungkap Alfiyah. Hal lain yang penting,  melalui seni batik saya ingin menjaga dan melestarikan budaya bangsa, tambahnya. (*)