PACITAN (SUARABARU.ID) – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, meresmikan dua jembatan di Kabupaten Pacitan. Yakni jembatan Desa Kembang di Kecamatan Pacitan dan Jembatan Desa Gandu Desa Wonodadi Kulon di Kecamatan Ngadirojo.
Bagian Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, peresmian purna-bangun dua jembatan tersebut dilakukan Selasa (10/1). Kedua jembatan itu, merupakan infrastruktur yang rusak parah akibat bencana alam yang terjadi Bulan Oktober tahun lalu.
Menandai peresmian dua jembatan tersebut, Gubernur melakukan pemotongan tumpeng yang diserahkan kepada Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji. Kemudian dirangkai dengan penandatanganan prasasti serta pengguntingan untaian bunga. Acara peresmian dimeriahkan dengan kesenian tari tradisi.
Pembangunan Jembatan Kembang dan Jembatan Gandu, menggunakan sumber dana dari anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) Provinsi, dengan total biaya hampir mencapai Rp11 miliar.
”Mudah-mudahan ini akan sejalan seiring dengan maksimalisasi pemulihan ekonomi, sosial budaya termasuk konektivitas pendidikan serta semakin terwujudnya kerukunan wilayah,” kata Gubernur.
Tambah Lebar
Dalam pembangunannya, konstruksi dua jembatan tersebut dilakukan peningkatan spesifikasi. Yakni dengan penambahan lebar jembatan dan peningkatan kapasitas tonase-nya. Untuk Jembatan Kembang dibangun dengan lebar 4, 8 Meter (M) berkapasitas beban 75 ton yang mampu untuk berpapasan dua kendaraan. Begitu juga dengan Jembatan Gandu, dibangun dengan lebar 4,2 M dengan kapasitas beban tonase 50 ton.
Secara pribadi dan mewakili warga masyarakat Pacitan, khususnya warga Kembang dan Wonodadi Kulon, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji menyampaikan ucapan terima kasih atas pembangunan dua jembatan tersebut.
”Mudah-mudahan dengan jembatan baru ini, perekonomian dan paseduluran masyarakat semakin baik,” tandas Mas Aji (panggilan akrab Bupati Pacitan). Kata Bupati, masih ada beberapa fasilitas umum lainya yang juga terdampak bencana alam, termasuk pemukiman warga.
Dilaporkan, secara umum, dengan kondisi karakteristik topografi yang bergunung-gunung, menjadikan Pacitan yang berjuluk Paradise of Java ini, harus menghadapi ancaman bencana musiman. Yakni kekeringan saat kemarau serta banjir dan tanah longsor di musim penghujan.
Bambang Pur