Pelican Cross atau tempat penyeberangan jalan kini disediakan di depan Masjid Agung Kauman Kebumen.(Foto:SB/Dinas Kominfo Kebumen)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Guna memudahkan para pejalan kaki menyeberang, Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan memasang dua pelican crossing di depan Masjid Kauman Kauman dan depan Masjid Bani Ahmad, Jalan Kusuma.

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan Kebumen Slamet Mustolkhah menjelaskan, pelican crossing atau lampu lalu lintas untuk penyeberangan dipasang guna memudahkan para pejalan kaki menyeberang seiring diterapkannya sistem jalan satu arah.

Pelicon crossing adalah jenis penyeberangan pejalan kaki dengan sinyal lalu lintas untuk pejalan kaki dan lalu lintas kendaraan. Diaktifkan oleh tombol panggil untuk pejalan kaki, dengan sinyal berjalan berada tepat di seberang jalan dari pejalan kaki.

Pengguna jalan memencet tombol pelican cross di depan Masjid Agung Kauman Kebumen.(Foto:SB/Dinas Kominfo Kebumen)

Menurut penjelasan Slamet Mustolkhah, pelican crossing berbeda dengan zebra cross. “Kalau zebra cross biasa saja kan, hanya garis-garis saja enggak ada kelengkapan. Kalau pelican crossing dikasih lampu, ada tombolnya juga untuk kasih suara saat menyeberang,”terang Slamet saat ditemui di depan Masjid Kauman, Kebumen, Selasa (10/1).

Memencet Tombol

Slamet menyatakan, pengguna kendaraan juga dapat mengetahui bahwa ada yang menyeberang. Pelican crossing sebenarnya bukan hal baru.”Ya setiap penyeberangan orang yang sudah dilengkapi lampu dan bunyi-bunyian itu sudah bisa dibilang pelican crossing,”ujarnya.

Dengan adanya pelican crossing masyarakat bisa menggunakan pada saat ingin menyebrang dengan hanya memencet tombol yang disediakan. Setelah itu menunggu lampu penyebrangan berwarna hijau diiringi dengan isyarat suara.

Kemudian pejalan kaki bisa menyebarang melalui zebra cross yang disediakan.”Pastikan kendaraan berhenti, dan dalam keadaan aman untuk menyebrang,” ucapnya.

Slamet menyadari masyarakat khususnya pengguna kendaraan bermotor masih ada yang belum memahami kegunaan pelican crossing, sehingga, meski sudah ada tanda untuk berhenti, tetap masih ada yang menerobos. Pihaknya pun akan terus mensosialisasikan gunaan dari pelican crossing tersebut.

“Memang masih perlu sosialisasi, karena kita liat banyak masyarakat yang belum paham dengam adanya pelican crossing, sudah tahu ada tanda berhenti (merah) masih menyebrang, padahal adanya lampu ini kita ingin memberikan kesempatan bagi pajalan kaki agar biss menyebrang dengan aman, sosialisasi ini perlu ditingkatkan lagi,”ucspnya.

Komper Wardopo