blank
Direktur HR-GA Pura Group Agung Subani saat meninjau pengoperasian pompa polder untuk mengurangi genangan banjir. Foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Pura Group mengoperasikan pompa polder yang berada di Dukuh Tanggulangin selama 24 jam penuh untuk mengurangi genangan banjir yang sampai saat ini masih merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus.

Pompa polder dengan kapasitas 5 ribu liter per menit tersebut digunakan untuk membuang genangan air di kawasan Tanggulangin menuju Sungai Wulan.

“Ada dua pompa polder dengan kapasitas masing-masing 5 ribu liter per menit yang sudah kami operasikan  sejak terjadinya banjir di Kudus,”kata Direktur HR-GA Pura Group, Agung Subani, Rabu (4/1).

Menurut Agung, pengoperasian pompa polder ini dilakukan untuk mengurangi genangan air banjir terutama yang merendam wilayah Dukuh Tanggulangin, Kecamatan Jati Kudus. Hal ini dilakukan mengingatdebit sungai Wulan masih tinggi sehingga genangan air yang berasal dari curah hujan tidak bisa langsung dibuang melalui pintu air.

Agung berharap, upaya ini bisa membantu Pemkab Kudus yang saat ini masih berjibaku untuk menangani bencana banjir yang melanda sejak awal tahun ini.

“Rencananya Pura Group juga akan membangun polder tambahan dengan kapasitas yang lebih besar yakni 20 ribu liter per menit. Sehingga ke depan bisa mempercepat jika nanti terjadi banjir lagi,”tambahnya.

blank
Penyerahan bantuan sembako Pura Group untuk kebutuhan dapur umum di Desa Jatiwetan. foto: Ali Bustomi

Selain mengoperasikan pompa polder, Pura Group juga terus berkontribusi membantu penanganan bencana banjir dengan memberikan bantuan logistik ke dapur umum tempat pengungsian. Sejumlah sembako terus dipasok untuk membantu pemenuhan kebutuhan para pengungsi.

“Ada beras, mie instan, hingga telur yang kami pasok ke beberapa dapur umum pengungsian. Pasokan kami lakukan dua hari sekali sampai banjir mereda,”tukasnya.

Baca juga: Cegah Banjir, Pura Group Gelar Bersih Saluran Air dan Gorong-Gorong Bareng Warga

Tak hanya itu, Pura Group juga memberikan bantuan pemenuhan air bersih ke lokasi pengungsian. Air bersih tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan air minum pengungsi serta kebutuhan MCK.

“Kami bekerja sama dengan PDAM untuk memasok kebutuhan air bersih warga,”tandasnya.

Berdasarkan data yang ada, hingga Rabu (4/1) siang, jumlah pengungsi yang masih bertahan di tempat pengungsian mencapai 876 jiwa. Hal ini dikarenakan genangan air banjir masih belum kunjung surut.

Total ada 23 desa di lima kecamatan yang terdampak banjir. Sedangkan jumlah warga yang terdampak mencapai 40.586 jiwa.

Ali Bustomi