blank
Bupati Kudus HM Hartopo menyapa lansia yang ada di posko pengungsian. foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Meski intensitas hujan menurun, namun genangan banjir yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Kudus justru semakin meluas. Jumlah pengungsi yang harus dievakuasi bahkan semakin bertambah hingga mencapai 805 jiwa pada Selasa (3/1) pukul 17.00 WIB.

Gelombang tambahan pengungsi ini terjadi karena ketinggian genangan semakin bertambah. Warga yang semula banyak bertahan di rumah masing-masing, akhirnya bersedia dievakuasi karena telah tiga hari harus hidup di tengah kepungan banjir.

“Ya nggak betah karena terus-menerus beraktifitas di atas air. Apalagi ada anak-anak juga,”kata Sulipah, warga Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan yang mengungsi di aula gedung DPRD Kudus.

Bertambahnya jumlah pengungsi membuat beberapa posko pengungsian melebihi kapasitas. Salah satunya posko pengungsian di Balai Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, tidak mampu lagi menampung pengungsi dan mengarahkan warga untuk mengungsi di aula DPRD Kudus.

Kepala BPBD Kudus Mundir melalui Kasi Kedaruratan Munaji mengakui genangan banjir di Kabupaten Kudus memang meluas. Saat ini tercatat sudah 23 desa di lima kecamatan yakni  Mejobo, Jati, Undaan, Kaliwungu dan Jekulo yang terendam banjir baik di kawasan pemukiman mapun persawahan.

“Yang paling banyak terdampak yakni Kecamatan Mejobo dengan tujuh desa,”katanya.

Untuk intensitas genangan, paling tinggi terjadi di Desa Karangrowo yang mana air sudah mencapai 130 cm. Sementara, dampak paling ringan terjadi di wilayah Kecamatan Jekulo yang mana tiga desa diantaranya tergenang di areal persawahan.

Baca Juga: Banjir Kudus Meluas di 16 Desa, Berikut Lokasi Pengungsian yang Disiapkan

Menurut Munaji, dari total 805 warga yang mengungsi kini tersebar di sembilan titik pengungsian. Jumlah pengungsi terbanyak berada di Balai Desa Jatiwetan dengan jumlah pengungsi mencapai 271 jiwa. Kemudian disusul lokasi posko pengungsian DPRD dengan jumlah pengungsi sebanyak 194 jiwa.

“Jumlah ini masih bisa berubah melihat situasi di lapangan. Saat malam biasanya ada penambahan jumlah warga yang mengungsi,”ungkapnya.

Sementara, Bupati Kudus HM Hartopo menjamin semua kebutuhan pengungsi akan terpenuhi. Hartopo melihat semua fasilitas di lokasi pengungsian cukup memadai sehingga warga tak perlu khawatir menunggu kondisi rumah pulih.

“Kalau di DPRD fasilitasnya lengkap nggih. Ada TV dan jumlah kamar mandinya banyak. Nyaman nggih, Pak, Bu,” ujarnya di depan para pengungsi yang ada di DPRD.

Saat meninjau dapur umum, Hartopo mengapresiasi sajian yang tersedia ada beberapa pilihan. Kondisi dapur juga bersih dan representatif. Bupati memastikan seluruh stok bahan pangan aman untuk beberapa hari ke depan

Hartopo meminta agar petugas setempat memastikan ruangan terlindung dari hujan dan angin. Hartopo menekankan petugas untuk siaga dan berkoordinasi terkait bantuan yang dibutuhkan.

“Segera koordinasikan bantuan yang dibutuhkan ya,” ujarnya.

Selain meninjau, bupati juga menyerahkan secara simbolis bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kudus. Di antaranya berupa sembako, kasur, selimut, makanan siap saji, kids ware, dan pakaian layak

Ali Bustomi