blank
Genangan banjir di kawasan perempatan Kirig, Mejobo. foto: Ist

KUDUS (SUARABARU.ID) – Genangan banjir yang  melanda wilayah Kabupaten Kudus kian meluas. Hingga Sabtu (31/12) sore, tercatat lebih dari delapan Desa di Empat Kecamatan yakni Jati, Kaliwungu, Mejobo dan Bae yang terdampak bencana banjir. Selain itu, ratusan warga juga saat ini mulai mengungsi.

Data yang ada, di wilayah Kecamatan Jati, genangan air banjir yang berada di Desa Jetiskapuan, Desa Tanjungkarang, Dukuh Kencing, Desa Jatikulon, serta Dukung Gendok dan Tanggulangin Desa Jatiwetan, ketinggiannya terus meningkat.

Di wilayah Kecamatan Mejobo, genangan banjir dilaporkan mulai terjadi di beberapa desa diantaranya Temulus, Golantepus, Kirig serta Mejobo. Bahkan genangan air sudah merendam ruas jalan Kudus-Mejobo tepatnya di perempatan Kirig.

Sementara, di Kecamatan Bae, genangan air juga muncul di wilayah RW 4, Dukuh Kauman, Desa Ngembalrejo. Sedangkan di wilayah Kecamatan Kaliwungu, air menggenani wilayah Desa Setrokalangan dan Karangturi.

Pantauan lapangan di wilayah Kecamatan Jati, air kini sudah mulai menggenangi rumah warga dengan ketinggian bervariasi antara 50 cm sampai 1 meter. Warga yang rumahnya terendam terpaksa mengungsi karena khawatir genangan air akan semakin tinggi.

Camat Jati, Fiza Akbar, ratusan warga saat ini sudah mulai masuk ke pos pengungsian yang ada di Balai Desa Jatiwetan dan GKMI Tanjungkarang. Di Balai Desa, tercatat sudah ada 206 jiwa yang mengungsi yang didominasi anak-anak dan perempuan. Sementara, di GKMI Tanjungkarang, tercatat ada 14 orang warga yang mengungsi.

“Kami perkirakan hingga malam nanti jumlah warga yang masuk pengungsian akan bertambah,”ujar Fiza.

blank
Bupati Kudus HM Hartopo saat meninjau posko pengungsian di Balai Desa Jatiwetan, Kecamatan Jati. foto: Ali Bustomi

Menurutnya, Posko pengungsian yang ada saat ini telah siap beroperasi lengkap dengan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan logistik warga. Posko juga dilengkapi dengan pemenuhan kebutuhan air bersih serta MCK.

Genangan  air terjadi akibat limpasan sungai Dawe yang melintasi wilayahnya. Bahkan, terdapat satu titik tanggul sungai Dawe di Desa Temulus yang jebol dan harus ditambal secara darurat oleh warga.

Kades Golantepus, Taufik mengungkapkan, genangan di wilayahnya terjadi di RW II yang seluruh akses jalan telah terendam banjir. Bahkan, beberapa rumah warga saat ini sudah terendam banjir dengan ketinggian maksimal 40 cm.

“Untuk wilayah Desa Golantepus, belum ada warga yang mengungsi karena ini merupakan kejadian yang sudah biasa,”tandasnya.

Sementara, Bupati Kudus HM Hartopo menginstruksikan seluruh jajarannya untuk melakukan langkah penanganan diantaranya dengan mempersiapkan posko pengungsian.

“Akibat intensitas hujan yang tinggi ini, kita antisipasi dengan menyiapkan tempat pengungsian dan dapur umum. Semua persiapan saya pastikan berjalan baik,” kata bupati saat meninjau posko pengungsian di Balai Desa Jatiwetan.

Hartopo mengatakan, pihaknya telah melakukan mitigasi bencana sejak 3 bulan yang lalu. Dirinya juga telah menginstruksikan seluruh pemangku wilayah, dalam hal ini Camat untuk mempersiapkan dengan baik.

“Doa kita tidak ada bencana, tapi kita juga sudah siap jika suatu saat terjadi bencana. Karena kita sudah melakukan mitigasi bencana jauh-jauh hari,” katanya.

Ali Bustomi