TEGAL (SUARABARU.ID) – Forum Silaturahim Majelis Ta’lim (FSMT) Kota Tegal dan Kabupaten Tegal merasa keberatan acara Semarak Malam Tahun Baru 2023′ di Kawasan Jalan Pancasila yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Tegal.
Surat keprihatinan dan keberatan FSMT Kota Tegal dan Kabupaten Tegal ditujukan kepada Wali Kota Tegal, dengan tembusan Kapolres Tegal Kota, Kepala Kementrian Agama Kota Tegal dan Ketua DPRD Kota Tegal melalui surat terbuka. Surat terbuka tersebut juga diunggah ke media sosial.
Ketua Forum Silaturohim Majelis Ta’lim Se Kota Tegal dan Kabupaten Tegal, Sholeh Basuki saat dikonfirmasi melalui telepon genggam Jumat (23/12/2022) membenarkan adanya surat keprihatinan dan keterbukaan
“Kami melayangkan surat keprihatinan kepada Wali Kota Tegal dua hari yang lalu Rabu (21/12/2022) ada tanda terimanya. Izin kita sudah turun dan kita mengadakan acara pengajian di akhir tahun Masjid Agung Tegal bukan Tahun ini saja tapi sejak 2015 lalu hingga saat ini,” kata Sholeh Basuki.
Kalaupun acara semarak Tahun Baru tetap berjalan, pihaknya dengan acara pengajian di Masjid Agung juga akan tetap berjalan. “Kami tidak punya tendensi apa pun dan tidak punya kekuatan apa-apa, kami hanya punya doa,” kata Sholeh Basuki.
Dalam surat terbuka disampaikan, menyikapi rencana kegiatan Pemerintah Kota Tegal yang bertajuk ‘Semarak Malam Tahun Baru 2023’ bertempat di Kawasan Jalan Pancasila, yang akan mendatangkan beberapa penyanyi wanita dari luar kota, serta akan dimeriahkan dengan pesta kembang api extravaganza super megah, maka Forum Silaturahim Majelis Ta’lim Se- Kota dan Kabupaten Tegal sesuai dengan rapat pada Jumat (16/12/2022) / 22 Jumadil Awwal 1444 H, dengan bertawakkal kepada Allah SWT. Menyatakan hal-hal sebagai berikut:
1. Menyatakan keprihatinan dan keberatan atas diselenggarakannya acara tersebut.
2. Perayaan malam pergantian tahun yang diisi dengan Pagelaran Konser Musik, berpotensi menimbulkan kerumunan, sehingga rentan terjadi kemaksiatan serta kejahatan, dan tentunya akan mengundang murka Allah SWT.
3. Secara norma, acara tersebut dirasa kurang tepat, mengingat keadaan saat ini yang sedang berduka, karena ada beberapa daerah yang baru saja terkena musibah, seperti Cianjur, Garut dll.
4. Acara perayaan pergantian tahun seharusnya diisi dengan kegiatan yang positif yaitu dengan bersyukur, bertaubat dan berdo’a bersama-sama agar cobaan yang menimpa saudara-saudara kita cepat diangkat, dan persoalan bangsa cepat selesai serta kota kita semakin aman.
5. Menghimbau kepada pihak-pihak yang terlibat dalam acara tersebut agar segera membatalkan dan mengganti dengan acara yang lebih bermanfaat seperti Istighotsah, doa bersama dan sejenisnya.
“Demikian surat terbuka ini, kami mengharap dengan hormat kepada bapak Walikota Tegal untuk meninjau ulang adanya rencana acara tersebut, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terima kasih,” tulisnya.
Terpisah, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tegal, Sartono Eko Saputro S.STP saat dikonfirmasi menyampaikan, terkait perijinan acara Forum Silaturahim Majelis Ta’lim Se- Kota dan Kabupaten Tegal di Masjid Agung sudah masuk namun, masih menunggu panitia yang menurutnya akan melakukan audensi ke Wali Kota Tegal.
Acara Semarak Malam Tahun Baru 2023 di Kawasan Jalan Pancasila akan tetap berjalan. “Bisa jadi dan dimungkinkan acara berjalan semua. Tapi, saya belum tahu arahnya gimana. Apakah ada lokasi yang berbeda-beda kita belum tahu. Nanti pasti ada pembicaraan dan diskusi,” kata Sartono.
Dalam rangka pergantian tahun, telah beredar publikasi dua acara saling berbeda di hari dan waktu yang bersamaan dengan lokasi dan berjarak hanya puluhan meter. Acara Semarak Tahun Baru 2023 yang digagas oleh Pemerintah Kota Tegal di Jalan Pancasila Kota Tegal menghadirkan sederet artis dangdut seperti Denny Cak Nan, Ghea Youbi, Jihan, Audi, Nisa Pantura, Tasya Rosmala dimeriahkan pesta kembang api.
Sementara Forum Silaturahim Majelis Ta’lim (FSMT) Kota Tegal dan Kabupaten Tegal menggelar acara Perayaan Maulid Akbar di Masjid Agung Kota Tegal menghadirkan Syech Sholeh Basalamah, Habib Muhammad Almutohar bersama Habib Muhammad Syarief Al Habsyi (Qosidah).
Sutrisno