SEMARANG (SUARABARU.ID) – Jika pembimbing sudah paham penelitian yang diajukan berarti penelitian tersebut tidak layak. Kalau pembimbing tidak bingung sama penelitian yang diajukan, tandanya sudah menguasai topik tersebut.
Hal itu diungkapkan Dr. Irwan Sembiring, ST., M.Kom, CHFI, CIHFI dalam Workshop Penulisan Penelitian Hibah dan Proposal Disertasi di Gedung M Lab M1.2.1 FTIK USM pada Selasa (20/12/2022).
”Kalau pembimbing tidak bingung sama penelitian yang diajukan tandanya dia sudah menguasai topik tersebut. Bisa disimpulkan topik itu sudah terlalu sering dijadikan penelitian,” tambah Irwan.
Dia menjelaskan, untuk mendapatkan topik penelitian yang menarik harus dapat berpikir kritis. Berpikir kritis dapat dicapai dengan melakukan penelitian yang berbasis data yang telah diuji.
”Lalu kita harus senantiasa skeptis temuan yang ada di lapangan. Intinya kita jangan mudah menerima pernyataan sementara yang ada di lapangan agar kita terus mencari fakta-fakta pendukung lainnya sehingga pernyataan dapat lebih kuat,” ujarnya.
Melakukan penelitian pada bidang yang kita sukai dapat menimbulkan rasa ingin tahu yang tinggi. Rasa ingin tahu tersebut juga akan memicu diri untuk berpikir kritis. Namun, rasa ingin tahu harus diimbangi dengan sikap rendah hati untuk tetap mendengarkan pendapat orang lain.
Irwan mengatakan, langkah menemukan topik dapat ditempuh dengan melakukan pengumpulan data kemudian di sambungkan dengan riset yang akan diteliti. Setelah itu langkah berikutnya adalah menemukan celah yang belum diteliti dan menemukan novelty (unsur kebaruan) pada penelitian.
Kegiatan yang diikuti oleh dosen-dosen fakultas teknologi informasi dan komunikasi universitas semarang yang terdiri dari 4 program studi yakni sistem informasi, informatika, ilmu komunikasi, dan pariwisata dibuka oleh dekan FTIK, Prind Triajeng Pungkasanti, S.Kom, M.Kom.
”Semoga harapannya dengan kegiatan ini bisa memberikan ilmu yang bermanfaat bagi semua, tidak hanya untuk penelitian S3 tetapi juga untuk penelitian hibah,” jelasnya.
Ketua Panitia, Febrian Wahyu Christanto, S.Kom., M.Cs. mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan guna meningkatkan kualitas mutu dosen dan meningkatkan akreditasi program studi.
”Proposal hibah itu diperlukan untuk meningkatkan mutu dosen dan poin hibah dosen dari kementrian dapat digunakan untuk peningkatan akreditasi,” katanya.
Febrian mengungkapkan kegiatan workshop ini juga bertujuan untuk memperbanyak kuantitas dosen FTIK USM yang mengenyam Pendidikan S3.
Dia berharap, dosen-dosen yang mengikuti kegiatan tersebut mendapatkan hibah dari penelitian dan dapat melanjutkan kuliah S3 sehingga kualifikasi dosen meningkat.
”Semoga temen-temen dosen FTIK mendapatkan hibah penelitian dan dapat melanjutkan S3 sehingga kualifikasi dosen dapat meningkat dari yang awalnya S2 menjadi S3,” pungkasnya.
Muhaimin