Borobudur Banon Run 7 K sukses digelar oleh komunitas desa setempat. (Dok panitia)

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Borobudur Banon Run 7 K sukses digelar di Desa Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu 18 Desember 2022.

Start di depan Kantor Tourist Information Centre (TIC) Kabupaten Magelang diikuti ratusan pelari dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan itu memgambil tema ‘The Spirit Canesha Banon’.

Untuk kategori umum putra tampil menjadi juara pelari tercepat, Konradus Arselmus Taek, dengan waktu 24.21 menit. Disusul Ranto 24,23 menit dan juara ketiga diraih Banyu Pratama 24,49 menit.

Kategori umum putri tercepat diraih Inarotul dengan catatan waktu 28, 59 menit, posisi kedua diraih Khaila Sifa Fauziah 29.06 menit dan disusul Efrogina, 30.52 menit.

Untuk kategori pelajar putra pelari tercepat Farelimo Armed dengan catatan waktu, 27.51 menit, pelari tercepat kedua Yerico Giral 28.33 dan M hawin 29.00.

Kategori pelajar putri, pelari tercepat Devika Zikra 37.02 menit, disusul Desi Kartika 37.05 dan Mega Wahyu posisi ketiga 37.08 menit.

Para pelari ini mendapat piala Banon Run 7K dan uang pembinaan total Rp 30 juta rupiah.

Camat Borobudur Subyanto usai mengangkat bendera start mengatakan, ini luar biasa desa sudah bisa menyelenggarakan kegiatan lari yang diikuti oleh peseta dari berbagai kota di Indonesia.

‘’Desa-desa di Borobudur semakin kreatif menangkat peluang untuk membuat event yang menghadirkan banyak orang. Sehingga desa-desa wisata di sini samakin ramai,’’ katanya.

Penasehat Banon Run, Antok menerangkan, kegiatan ini mencoba menggabungkan antara olahraga, pariwisata dan seni budaya.

Setelah pelari finis di Pasar Budaya Mpuloh Klatakan, mereka disuguhi suasana alam dan panorama Kali Progo yang eksotik.

‘’Ini pengalaman yang benar-benar baru bagi para pelari. Setelah berkompetisi lari mereka disuguhi angin segar yang alami di pinggir Kali Progo,’’ ujarnya.

Juara Borobudur Banon Run 7 K sukses. (Dok panitia)

Menurutnya, rute 7 Km juga sangat unik berleliling Desa Borobudur, berkelok dan ada sedikit tanjakan. Keadaan ini sangat menantang bagi pelari.

Dia yakin ini tidak didapat dalam event lari manapun. Karena Borobudur Banon Run memang dikonsep berbeda dari yang lain.

Ketua Panitia Borobudur Banon Run 7 K, Lukman Fauzi mengatakan, event lari ini akan digelar rutin tahunan. Dan setiap tahunnya akan selalu memberi kejutan dengan konsep yang berbeda dan unik.

‘’Kami sangat bangga pemuda pemudi desa bersatu padu turut menjadi panitia mensukseskan kegiatan ini. Kami warga desa bukan EO besar, tapi kami mencoba profesional dalam penyelenggaraan.’’

Sbolahuddin Duta Digital Desa Cerdas Kemdesa PDTT yang turut melakukan pendampingan dan advokasi kegiatan ini mengemukakan, Desa Borobudur merupakan desa lokus Desa Cerdas.

‘’Komunitas di desa kita dorong untuk menciptakan ekonomi kreatif melalui pilar ekonimi cerdas. Apalagi ini konsep besar menggabungkan antara olaharaga pariwisata dan seni budaya, dan saat ini sport tourism menjadi tren baru yang banyak peminatnya,’’ ungkapnya.

Menurutnya, ketika komunitas desa mampu menyelenggarakan event besar seperti ini, sungguh luar biasa. Ini akan berpotensi komunitas ini bertransformasi menjadi EO profesional.

Doddy Ardjono