Pabbajja Samanera
500 umat Buddha mengikuti Pabbajja Samanera (latihan meninggalkan kehidupan duniawi dengan menjadi petapa kecil/calon bhikkhu) di Candi Borobudur. Foto: W. Cahyono

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)- Untuk pertama kalinya Candi Borobudur dijadikan tempat penyelenggaraan Pabbajja Samanera (latihan meninggalkan kehidupan duniawi dengan menjadi petapa kecil/calon bhikkhu).

“Kegiatan Pabbajja Samanera ini diikuti sebanyak 506 umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia dan enam orang diantaranya berasal dari luar negeri. Yakni dari  Amerika,  Swedia, Inggris dan  Jerman,” kata Ketua Panitia Pabbajja Samanera, Fatmawati usai pembukaan kegiatan tersebut di Taman Lumbini, kompleks Candi Borobudur, Sabtu  (17/12/2022).

Fatmawati mengatakan, kegiatan Pabbajja Samanera   tersebut berlangsung selama 10 hari mulai  Jumat (15/12) sampai Senin (26/12) mendatang,

Menurutnya, rangkaian kegiatan tersebut diawali dengan mencukur rambut masing-masing calon Samanera  yang  dilakukan  Jumat (15/12)  Kemudian, pada Sabtu (17/12) pagi mereka melakukan  pradaksina ( berjalan mengelilingi Candi Borobudur  searah jarum jam sebanyak tiga kali), dan pada siang harinya dilanjutkan dengan penahbisan Samanera.

Ia menjelaskan,  setelah penahbisan tersebut kemudian dilaksanakan meditasi .

“”Pada Minggu (18/12) pagi  umat Buddha  melaksanakan pindhapatta (pemberian makan kepada sang biksu, yang sudah memberikan berkatnya kepada umatnya), “katanya..

Menurutnya, setelah itu para peserta akan mengikuti pelatihan  bagi para samanera. Yakni, setiap samanera akan mengikuti ajaran dari  Sang Buddha  Gautama meliputi kegiatan Sila (moral), Samadi ( meditasi) dan Vinaya ( peraturan).

Sementara itu, Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif mendukung kegiatan Pabbajja Samanera yang dilakukan di Candi Borobudur, karena kegiatan tersebut  merupakan bagian dari pariwisata religi.

“Kami melihat  dampak langsung dari kegiatan tersebut yakni, kegiatan ekonomi masyarakat di sekitar Candi Borobudur langsung menggeliat,” kata Sandiaga.

Menurutnya, selain bermanfaat sebagai tempat religi umat Buddha, kegiatan Pabbajja Samanera tersebut juga sebagai ajang untuk mengenalkan  Candi Borobudur sebagai destinasi wisata kelas dunia.

Ketua Umum Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI) Agus Jaya menjelaskan, Pabbajja Samanera merupakan bentuk pelatihan pembentukan karakter di internal umat Buddha, yang berguna untuk memajukan moral dan spiritual.

“ Harapan ke depan, usai mengikuti kegiatan ini, para peserta mampu memberikan inspirasi serta teladan moral dan kontribusi positif lainnya, bagi keluarga, lingkungan masyarakat, dan meningkatkan kualitas moral umat Buddha di Indonesia,” katanya. W. Cahyono