blank
Senior Manager of Technical Sales SIG, Roganda Harizona Saragih, memberikan paparan mengenai inovasi solusi dan produk ramah lingkungan yang dimiliki SIG. Foto: sig

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik, Undip, Semarang, menggelar sharing session dengan tema ‘Building a Sustainable Future: Inovasi Teknologi Konstruksi Ramah Lingkungan’. Sharing session yang diikuti sekitar 300 mahasiswa jurusan Teknik Sipil itu, dilakukan di Gedung A Teknik Sipil, Jumat (9/12/2022).

Sharing session menghadirkan pembicara dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), Roganda Harizona Saragih (Senior Manager of Technical Sales SIG), serta Arief Sutanto (Concrete Tech & QA-QC Manager PT Solusi Bangun Beton) yang juga bagian dari unit usaha SIG.

Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Undip, Jati Utomo Dwi Hatmoko, dalam sambutannya menyampaikan, bumi merupakan titipan bagi anak cucu, sehingga wajib dirawat dan dikembalikan kondisinya dengan baik. Salah satunya melalui pembangunan yang memperhatikan tiga pilar keberlanjutan, yakni aspek ekonomi, lingkungan dan sosial.

BACA JUGA: Pesilat Kota Semarang Dominasi Pra-Porprov Jateng

”Upaya pelestarian alam juga menjadi tanggung jawab bagi produsen teknologi bangunan dan material, untuk terus berinovasi menghasilkan produk-produk ramah lingkungan, yang memiliki dampak minimal terhadap lingkungan,” ujar Jati dalam acara itu

Menurut dia, tidak hanya itu, inovasi teknologi pembangunan yang telah dilakukan secara konsisten, perlu disosialisasikan secara terus menerus. Ini harus dilakukan, sebagai edukasi bagi masyarakat.

Disebutkan pula, pembangunan infrastruktur berkelanjutan juga harus memperhatikan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Perwujudan pembangunan infrastruktur berkelanjutan, membutuhkan partisipasi dari berbagai elemen, khususnya sektor industri, untuk menciptakan inovasi teknologi bahan bangunan dan metode pembangunan yang ramah lingkungan.

blank
Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Undip, Jati Utomo Dwi Hatmoko, pada acara sharing session ‘Building a Sustainable Future, Inovasi Teknologi Konstruksi Ramah Lingkungan’, di Gedung A Teknik Sipil, Jumat (9/12/2022). Foto: ptsig

BACA JUGA: Tuntut Tali Asih, Mantan Penyelenggara Pemilu Gugat Presiden dan KPU Pusat

Kementerian PUPR sendiri telah menerbitkan serangkaian kebijakan strategis, salah satunya Instruksi Menteri PUPR No 4 Tahun 2020, tentang penggunaan Semen Non-Ordinary Portland Cement (Non OPC), pada pekerjaan konstruksi di Kementerian PUPR.

Ditambahkan dia, pada instruksi menteri itu, diamanatkan untuk mewujudkan pembangunan konstruksi yang berkelanjutan. Dan hal itu diperlukan optimalisasi penggunaan material yang ramah lingkungan, dalam pekerjaan konstruksi.

Sedangkan Roganda Harizona Saragih dalam pemaparannya menyampaikan, sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di Indonesia, SIG berkomitmen untuk mengambil bagian dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Pihaknya akan menghadirkan inovasi produk dan solusi yang tidak hanya bekualitas tinggi, tetapi juga ramah lingkungan.

blank
Departemen Teknik Sipil Undip, Semarang, menyelenggarakan sharing session bertema ‘Building a Sustainable Future, Inovasi Teknologi Konstruksi Ramah Lingkungan’, yang diikuti sekitar 300 mahasiswa jurusan Teknik Sipil. Foto: sig

BACA JUGA: Peringati Hari Disabilitas Internasional, PJ Bupati Jepara: Beri Ruang dan Akses Setara

”SIG memiliki tujuh tipe produk semen, empat di antaranya untuk konstruksi umum meliputi EzPro, PwrPro, UltraPro dan SprintPro. Ada juga tiga produk semen lainnya untuk konstruksi khusus, yaitu DuPro+ Series, SuperTermo dan MaxStrength,” ujar Roganda.

Diungkapkan pula olehnya, produk semen SIG diproduksi dengan bahan baku terbaik, proses produksi dengan quality control yang ketat, dan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), serta ramah terhadap lingkungan.

Lebih lanjut dijelaskan, keunggulan menggunakan produk semen ramah lingkungan dari SIG, antara lain durabilitas yang tinggi, panas hidrasi yang rendah, tahan terhadap sulfat dan klorida, kuat tekan optimal, dan tingkat emisi CO2 lebih rendah.

BACA JUGA: Keberanian Perempuan Jepara untuk Mencerai Suaminya Meningkat, Angkanya Capai 79, 62 Persen. 

Sementara itu Arief Sutanto dalam paparannya, memperkenalkan produk beton ramah lingkungan. Salah satunya melalui produk Speed Crete, solusi beton untuk perbaikan jalan yang memiliki kekuatan serta performa tinggi, dan dapat kering dalam hitungan jam.

Dengan kualitas itu, akan mampu membantu menghindari kemacetan lebih lama, bila dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional. Solusi ini juga untuk membantu menghindari emisi gas buang dari kendaraan yang terhenti lama, akibat macet perbaikan jalan.

”SBB juga memiliki produk Thru Crete, beton berpori dengan daya serap tinggi, yang mampu mengalirkan air limpasan dari jalanan, permukaan lahan parkir, garasi, dan trotoar ke dalam tanah,” tambah Arief.

BACA JUGA: Lindu Aji Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur

Solusi beton Thru Crete sendiri telah diaplikasikan di sejumlah fasilitas publik, seperti shoulder taxi way Bandara Juanda di Jawa Timur, Rasuna Said Sidewalk, Kawasan Gelora Bung Karno, dan proyek revitalisasi trotoar di DKI Jakarta, Alun-alun Kota Depok, serta Kawasan Konservasi Tegalega di Bandung.

Komitmen SIG dalam keberlanjutan, juga dapat dilihat dari produk-produknya yang telah diakui sebagai produk ramah lingkungan, dengan diraihnya Sertifikasi Green Label, dari Green Product Council Indonesia (GPCI).

PT SIG juga memperoleh sertifikat Ekolabel Swadeklarasi dari KLHK, dan menjadi yang pertama di Indonesia. Selain itu, ada juga penghargaan Industri Hijau Kinerja Terbaik dari Kementerian Perindustrian.

PT SIG juga fokus mengembangkan inovasi produk dan solusi berkelanjutan, untuk memenuhi kebutuhan akan bahan bangunan yang terus berkembang. Selain itu juga, mempromosikan konstruksi berkelanjutan di Indonesia, sekaligus memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Riyan