Pelatih Timnas Jepang Hajime Moriyasu membungkukkan badan ke arah penonton setelah tim asuhannya takluk oleh Kroasia, Senin (5/12/2022). Foto: Japan Times.
Pelatih Timnas Jepang Hajime Moriyasu membungkukkan badan ke arah penonton setelah tim asuhannya takluk oleh Kroasia, Senin (5/12/2022). Foto: Japan Times.

SUARABARU.ID – Para pemain dan pelatih Timnas Jepang terlihat membungkuk di hadapan para suporter usia kalah adu penalti melawan Kroasia. Momen mengharukan itu terjadi pasca pertandingan Jepang-Kroasia di Stadion Al Janoub, Al Wakrah, Qatar, Senin (5/12/2022).

Setelah peluit akhir pertandingan berbunyi, pelatih Hajime Moriyasu berjalan ke tengah lapangan dan membungkuk ke arah suporter. Setelahnya, para pemain juga ikut berbaris dan melakukan hal serupa. Gesture itu berbalas tepuk tangan dari para penonton di stadion, tanda apresiasi atas perjuangan jagoan mereka.

Gesture membungkuk atau ojigi merupakan tradisi Jepang yang diartikan sebagai tanda penghormatan, permintaan maaf, maupun ucapan terima kasih. Makin tinggi kedudukan lawan bicara, maka sudut membungkuknya akan makin dalam dan lama.

Dikutip dari Channel News Asia, Moriyasu mengungkapkan perasaannya. “Hasilnya sangat disayangkan, walau para pemain sudah berjuang keras. Kami belum bisa menembus penghalang menuju babak delapan besar. Namun, ya, inilah generasi baru sepak bola Jepang,” katanya.

Pada Piala Dunia kali ini, Federasi Sepak Bola Jepang memasang target Timnas Jepang bisa lolos hingga perempat final. Optimisme pun sempat terpancar. Maklum, tim Samurai Biru itu berhasil mengalahkan Spanyol dan Jerman di fase grup, bahkan keluar sebagai juara Grup E.

Sayangnya, Jepang akhirnya harus menelan pil pahit setelah gagal menaklukkan Kroasia. Meski sempat imbang 1-1, Jepang terpaksa menyerah karena tendangan Takumi Minamino, Kaoru Mitoma, dan Maya Yoshida gagal membuahkan gol.

Sofie