blank
Bupati Wonogiri Joko Sutopo (kiri) menerima anugerah DPN dari PB PGRI Pusat, berfoto bersama dengan Presiden Joko Widodo (kanan).(Dok.Prokopim Pemkab Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bupati Wonogiri Joko Sutopo, menerima dua anugerah tingkat nasional. Yakni anugerah Dwija Praja Nugraha (DPN) dari Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan anugerah Meritokrasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Kabag Prokopim Pemkab Wonogiri Ir Mursid Suroto MM, Senin (5/12), menjelaskan, untuk anugerah DPN diberikan bersamaan puncak acara peringatan HUT Ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2022. Berlangsung Sabtu (3/12) lalu di Marina Covention Center Semarang, yang dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Sebagaimana diberitakan, Ketua Pengurus Daerah (PD) PGRI Kabupaten Wonogiri, Drs Mulyatno MPd, menyatakan, anugerah DPN diberikan oleh PB PGRI Pusat kepada Kepala Daerah yang memiliki perhatian dan komitmen tinggi terhadap pembangunan pendidikan, profesionalitas, kesejahteraan guru, dan PGRI.

Juru warta Prokopim Pemkab Wonogiri, Esti, Senin (5/12), menambahkan, anugerah DPN dari PB PGRI Pusat itu, penyerahannya dilakukan melalui Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Dr Muhdi SH, MHum.

Bupati Joko Sutopo, dinilai menjadi Kepala Daerah yang memiliki perhatian dan kepedulian dalam melakukan berbagai upaya memajukan pendidikan di Kabupaten Wonogiri. Itu dilakukan, diantaranya melalui program sekolah gratis, pemberian pakaian seragam sekolah gratis, dan bantuan dana beasiswa bagi pemuda berprestasi (dulu populer disebut beasiswa mahasiswa berprestasi).

Berkaitan dengan penganugerahan DPN ini, Bupati Joko Sutopo atas nama Pemkab Wonogiri memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih, serta menyampaikan salam hormat kepada guru dan tenaga kependidikan (Tendik).

”Guru dan tenaga kependidikan memiliki totalitas, kredibilitas dan integritas dalam membangun bangsa dengan cara mencerdaskan anak bangsa,” tandas Bupati Wonogiri Joko Sutopo. Untuk para guru, lanjut Bupati, saat ini masih dihadapkan dengan jumlah formasi yang belum ideal. Ini terkait masih adanya moratorium dan kebijakan pemerintah tentang perekrutan satu juta guru.

Kategori Baik

Berkaitan hal tersebut, Pemkab Wonogiri saat ini tengah fokus untuk mengawal sekitar 647 orang Guru Tidak Tetap (GTT) yang belum terakomodir statusnya pada seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Menurut Jekek (demikian panggilan akrab Bupati Wonogiri), perkembangan terakhir sudah dalam tahap verifikasi dokumen dan kelengkapannya, yang nanti menggunakan metode observasi di lapangan. ”Itu kita kawal terus. Kemarin sudah ada tahapan verifikasi ulang dari Kemenpan RB, untuk dilakukan upaya yang lebih terkonsolidir,” tandasnya. Pemkab Wonogiri aktif melakukan pengawalan. Harapannya, tandas Bupati, di Tahun 2023 teman-teman ini sudah berstatus PPPK.

Kecuali anugerah DPN, Bupati Wonogiri juga menerima anugerah Meritokrasi Jawa Tengah Tahun 2022. Upacara penyerahannya digelar di Atria Hotel Magelang awal Bulan Desember 2022 lalu. Wonogiri, mendapatkan anugerah Meritokrasi dengan Kategori Baik dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Provinsi Jawa Tengah. Wonogiri mendapatkan poin tertinggi di Jawa Tengah dengan jumlah 300 poin.

Anugerah Meritokrasi adalah penghargaan terkait manajemen kepegawaian dan pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparat Sipil Negara (ASN) yang ada. Tahun lalu, Wonogiri juga telah mendapatkannya.

Lompatan besar, dilakukan pada tahun ini oleh Pemkab Wonogiri dengan mengembangkan aplikasi METE-KU. Yakni sistem informasi yang didesain untuk menyusun rencana suksesi berdasarkan kualifikasi, kompetensi dan kinerja ke depannya.

Atas penghargaan Meritokrasi. Bupati mengatakan itu didapatkan atas semangat bersama untuk membangun good government dan pemerintahan yang clear and clean. Ini dalam upaya mewujudkan the rigth man at the right place. Artinya, hanya mereka yang benar-benar kredibel, berintegritas dan kompeten, yang duduk dalam jabatan. Tidak lagi dipengaruhi faktor like and dislike. Merit sistem ini, didorong untuk meminimalisir adanya sistem balas jasa.

“Anugerah Meritokrasi dengan Kategori Baik ini menjadi pelecut dan tantangan bagi ASN dan kami, dalam memberikan fungsi pelayanan,” tandas Bupati. Kepada semua ASN diajak untuk memberikan transformasi pelayanan menjadi lebih baik lagi, guna membangun optimisme dan mendapatkan kepercayaan masyarakat.

Bambang Pur