Selain itu, Hardianto menegaskan, rob kali ini murni karena adanya kenaikan tinggi permukaan laut sehingga relatif mudah teratasi. Pihaknya juga mengatakan aktivitas diarea pelabuhan bisa kembali beroperasi normal pasca surut tersebut.

“Jadi ini murni merupakan dampak dari anomali cuaca, curah hujan tinggi sejak Kamis lalu dan terjadi pasang laut sehingga masuk ke area pelabuhan. Namun kami sudah mengatasinya dan kini seluruh aktivitas di area pelabuhan bisa kembali normal,” katanya.

Hardianto juga menambahkan bahwa Pelindo terus berupaya menangani banjir rob dengan meningkatkan kapasitas mesin pompa air, meninggikan tanggul dan dermaga, hingga normalisasi saluran air dan kolam retensi agar layanan bagi pengguna jasa tidak terganggu.

“Fokus kami adalah memastikan pengguna jasa kami tidak terganggu sehingga upaya teknis semaksimal mungkin kita lakukan agar rob ini cepat teratasi,” pungkas Hardianto.

Sebelumnya Badan Klimatologi Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Emas Semarang memberikan himbauan kepada warga dan perusahaan di kawasan pesisir pantai Semarang terkait prediksi Fenomena banjir rob dengan prediksi ketinggian air mencapai 1.1 meter mulai dari tanggal 1 Desember hingga seminggu mendatang.

Hery Priyono