KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Kecamatan Poncowarno Kabupaten Kebumen sebagai pemekaran wilayah Kecamatan Kutowinangun kini makin maju dan berkembang.
Bahkan wilayah kecamatan 11 desa dan berpenduduk sekitar 20.000 jiwa itu sejatinya memiliki berbagai potensi wisata. Mulai wisata agro hasi pertanian dan perkebunan, wisata alam dengan berbagai panorama indah dan wisata air hingga wisata sejarah dan kuliner lokal.
Hal itu diungkapkan wartawan senior Suarabaru.id di Kebumen Komper Wardopo saat menjadi pembicara pada forum Penguatan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di Aula Kantor Kecamatan Poncowarno, baru-baru ini.
Acara dibuka Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Kebumen Unik Ganiwati, diikuti sekitar 30 peserta. Terdiri dari unsur tokoh pemuda desa, perangkat desa, Polsek dan Koramil.
Ikut menjadi pembicara pada forum tersebut Camat Poncowarno Julin MSi, dan dipandu oleh Sekcam Nasrudin.
Menurut Wardopo, sejak pemekaran menjadi wilayah kecamatan, daerah di utara Kecamatan Kutowinangun itu terus berkembang dan makin bergerak maju. Banyak pula faktor pendukung yang bisa diangkat atau dipublikasikan guna membranding Poncowarno di media massa maupun media sosial.
Dia menyebut beberapa kekayaan wisata alam mulai Jembangan Wisata Alam yang kini makin menjadi ikon wisata Kebumen utara. Kemudian di Desa Tirtomoyo ada wisata panorama alam serta penghasil salak pondoh dan ternak ayam.
Bahkan desa-desa di Poncowarno menjadi penyumbang sayur mayur ke Pasar Tumenggungan dan pasar lokal di Kebumen. Saat Gempa Bantul 2006 masyarakat dan Pemerintah Kecamatan Poncowarno juga pernah menyumbang sayur mayur ke Bantul dan Klaten.
Banyak Perantau Sukses
Demikian pula di dataran tinggi Desa Kebapangan. Selain menjadi sentra ternak sapi, Desa Kebapangan di dataran tinggi panorama alamnya indah. Bahkan bisa melihat Kota Kutowinangun dari ketinggian bukit.
Wardopo mengakui keunikan desa-desa di Poncowarno. Yakni banyak perantau sukses berjualan rumah makan masakan Padang dan warteg di sekitar Jabodetabek. Bahkan para perantau sukses itu ikut membangun desa dan membikin rumah mewah di desanya.
Potensi lain yang belum banyak dioptimalkan yakni wilayah dataran rendah Poncowarno bisa mengembangkan minapadi atau kolam air tawar lele dan nila. Sebab daerahnya dilalui aliran irigasi teknis Wadaslintang Barat. Pun demikian selain Jembangan juga ada wisata air Desa Kedungdowo.
Sedangkan Camat Poncowarno Julin mengemukakan, berbagai potensi Kecamatan Poncowarno memerlukan dukungan banyak pihak. Baik remaja desa, parangkat hingga Pemkab Kebumen. Ia mengajak pemuda, tokoh masyarakat dan perangkat desa bersinergi memajukan desa.
”Kami berterima kasih Bapak Bupati Arif Sugiyanto baru saja melakukan kunjungan kerja ke Desa Karangtengah dan menyerap berbagai aspirasi dari para kepala desa Poncowarno,”tandas Julin.
Camat menyebutkan, di Desa Karantengah ada umbul atau mata air yang ditemukan sejak zaman Kolonial Belanda. Dia memperkirakan umbul itu ditemukan berbarengan dengan mata air panas Krakal Kecamatan Alian oleh orang Belanda.
“Mata airnya tidak pernah mengering, debitnya sekitar 0,9 liter per detik. Namun baru sebatas dipakai untuk kebutuhan warga dan paling untuk merendam kayu. Ini ke depan bisa dimaksimalkan menjadi daya tarik wisata desa,”ujar Julin.
Komper Wardopo