blank
Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun memberikan keterangan, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID) –Ada perkembangan baru dalam kasus meninggalnya tiga orang yang terdiri ayah, ibu dan anak. Kalau sebelumnya ditemukan adanya racun Arsenik di dalam tubuh korban, ternyata ada zat lain.

Seperti dikatakan Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun, dari hasil autopsi yang mengambil sampel di lambung, ternyata ada zat bergolongan Sianida. “Tidak hanya Arsenik, tetapi ada Sianida,” katanya, hari ini.

Selebihnya diterangkan, sesuai dengan olah TKP ditemukan ada satu botol sisa yang mengandung Sianida. Kesimpulannya korban  meninggal karena pengaruh Sianida. Akibatnya tubuhnya jadi lemas.

Ditambahkan, pelaku membeli Sianida 100 gram dan Arsenik 10 gram. Dua jenis racun itu dibeli secara online.

Menurut Plt Kapolresta, karena Rabu pekan lalu tidak berhasil ketika menyampur Arsenik ke dalam minuman dawet, akhirnya membeli Sianida. Lalu Sianida digunakan pada Senin (28/11). Dengan menyampurkan masing-masing dua sendok teh ke gelas teh dan kopi, akhirnya tiga orang meninggal, pagi itu.

“Diulangi dengan Sianida,” katanya.

Dijelaskan, pelaku awalnya membeli Arsenik. Kemudian Sianida.

Hasil autopsi hari Senin lalu, ditemukan di lambung korban ada Sianida. Racun itu dicampur di minuman korban.

Plt Kapolresta menambahkan, sampai hari ini ada empat saksi yang sudah diperiksa. Menurut rencana akan dikembangkan lagi. Yakni akan dicari informasi dari mana barang itu didapat. Polisi juga akan menggali keterangan dari saksi sekitar.

Saat ditanya apakah pelaku akan diperiksa kejiwaannya, menurut AKBP Mochammad Sajarod Zakun, akan fokus ke penyidikan dulu. Dia akan berkoordinasi dengan jaksa tentang pemeriksaan kejiwaan. Tetapi ketika diinterogasi polisi, tersangka lancar dalam memberi jawaban. “Dia menerangkan kronologis secara detail,” jelasnya.

Tentang ada motif lain apa tidak, menurut Plt Kapolresta, awalnya
beralasan karena sakit hati. Lantaran beban hidup keluarga yang harus ditanggung tersangka. Itu karena orang tuanya sudah
pensiun dan kakak perempuannya tidak bekerja. “Menjadi rasa sakit hati kenapa dia yang diberi beban,” jelas Plt Kapolresta.

Mengarah ke warisan apa tidak?. Itu sedang didalami. Menurut Plt Kapolresta, motif lain kemungkinan masih ada.

Sebelumnya diwartakan, tiga orang dalam satu rumah ditemukan meninggal, hari Senin (28 November 2022) sekitar pukul 07.30. Mereka warga RT 10, RW 1, Dusun
Prajenan, Desa/Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Adapun yang meninggal terdiri Abbas Ashar (58) yang merupakan kepala keluarga, kemudian Heri Riyani (54) yang merupakan istrinya, dan Dhea Chairunnisa (24)
merupakan anak pertama.

Sedangkan yang diduga pelakunya adalah Dhio Daffa Swadilla (22) yang merupakan anak kedua korban.

Eko Priyono