blank
Ketua Pokdarwis Desa Wisata Giyanti Wonosobo Ahnaf Kustanto ketika menerima hadiah. Foto : SB/dok Disparbud

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Desa Wisata Giyanti Kadipaten Selomerto Wonosobo berhasil dinobatkan sebagai Juara Desa Wisata Kategori Seni Budaya tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Maka Desa Wisata Giyanti berhak mengantongi hadiah Rp 10 juta, piagam dan plakat dari Disporapar Provinsi Jateng pada acara Gelar Desa Wisata Jawa Tengah tahun 2022 di Kembang Limus Borobudur Magelang.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo Agus Wibowo mengatakan gelar desa wisata Jateng sendiri merupakan event yang diselenggarakan oleh Disporapar Provinsi Jateng dan diikuti 27 Kabupaten/Kota dengan perwakilan masing-masing 1 desa wisata.

“Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui 3 tahap. Yakni seleksi video profil diambil 10 besar . 10 desa wisata terpilih divisitasi langsung ke lapangan. Puncaknya 10 desa wisata terpilih mengikuti pameran di Kembanglimus Borobudur Magelang,” katanya.

Menurut Agus, Desa Wisata Giyanti masuk 10 besar Desa Wisata Terbaik Jateng tahun ini dan mampu menorehkan prestasinya sebagai Desa Wisata Budaya yang patut diperhitungkan.

Ketua Pokdarwis Desa Wisata Giyanti Ahnaf Kustanto menyampaikan rasa bersyukurnya dan bahagia karena akhirnya Giyanti mampu berbicara di ranah Desa Wisata Provinsi Jateng setelah di tingkat nasional mampu menembus 500 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 belum lama ini,” ujarnya.

Giyanti yang terkenal dengan Pasar Ting, Kampung Lengger, Desa Proklim, Desa Sadar Kerukunan Antara Umat Beragama dan punya Event unggulan Rakanan Njanti dan Wisuda Lengger ini, memang berbeda dari mayoritas Desa Wisata yang ada di Jawa Tengah.

“Ciri khas yang dimiliki sebagai Desa Wisata Budaya yakni mampu menarik banyak kalangan untuk mengunjungi Desa Wisata Giyanti” sebutnya.

Ahnaf menambahkan Giyanti tidak punya destinasi alam seperti desa wisata lain di Jateng. Anugerah yang diberikan kepada Giyanti adalah masyarakat yang sudah paham bagaimana menjadi masyarakat yang sadar wisata dan memiliki kekayaan seni budaya secara turun temurun.

“Sehingga siapapun yang berkunjung dan tinggal di Giyanti akan merasa betah dan memiliki kenangan indah walau berada di tengah masyarakat desa yang sederhana,” lanjutnya.

Agus Wibowo menambahkan apresiasinya dan rasa syukurnya bahwa Wonosobo kembali dipercaya mendapatkan prestasi di bidang pariwisata khususnya terkait Desa Wisata.

Keunggulan Alam

blank
Salah satu kekayaan wisata seni budaya di Desa Wisata Giyanti Wonosobo. Foto : SB/dok Disparbud

“Setelah Desa Sembungan menjadi Juara I Desa Wisata Rintisan Nasional, tahun ini Desa Wisata Giyanti berhasil menjadi Juara Desa Wisata Kategori Seni Budaya Tingkat Jateng,” paparnya.

“Luar biasa, ini sebuah kemajuan dan motivasi bagi desa-desa wisata lain untuk berbenah dan menjadi desa-desa wisata yang lebih hebat di masa-masa mendatang,” ungkap dia.

Agus berpesan buat desa wisata yang belum berhasil menorehkan prestasi jangan berkecil hati. Pihaknya sudah melakukan berbagai upaya pengembangan destinasi wisata, strategi untuk pembinaan dan peningkatan kapasitas SDM pengelola desa wisata.

“Berbagai pelatihan, lomba, penguatan kerjasama maupun bantuan-bantuan promosi event juga diselenggarakan di beberapa desa wisata di Wonosobo,” akunya.

Walau belum bisa menjamah semua desa wisata. Namun upaya-upaya ini adalah bentuk kesungguhan Disparbud Wonosobo beserta lintas OPD untuk menata dan mengembangkan desa wisata sebagai tujuan wisata unggulan bagi wisatawan yang ke Wonosobo.

Salah satu juri yang menilai dalam Gelar Desa Wisata Jateng 2022 Eko Suseno sempat mengatakan bahwa Giyanti punya keunggulan dalam orisinilitas dan ini harus dipertahankan sebagai daya tarik wisatanya.

Sedangkan Vega Viditama juri lainnya yang juga seorang konten kreator mengatakan bahwa dirinya tertarik untuk mengangkat potensi event seni budaya Giyanti menjadi event nasional. Tentunya ini menjadi modal berharga untuk menjadikan Desa Wisata Giyanti lebih berkibar di masa-masa yang akan datang.

Sementara Kabid Pemasaran Disparbud Wonosobo Fatonah Ismangil juga menyampaikan,
selamat untuk Giyanti dan jangan pernah berhenti untuk lebih kreatif dan berinovasi dalam kesederhanaan yang mahal harganya di tengah zaman yang semakin modern ini.

“Aspek-aspek pariwisata harus tetap dikedepankan yakni amenitas, atraksi, aksesbilitas dan kelembagaannya. Juga bagaimana menerapkan Sapta Pesona yang sesungguhnya dan berkolaborasi dengan banyak pihak. Ini berlaku untuk semua desa wisata di Wonosobo,” tambahnya.

Muharno Zarka