SUMATERA UTARA (SUARABARU.ID) – Badan Narkotika Nasional (BNN) RI belum lama ini melakukan pemusnahan ladang ganja terbesar sepanjang tahun 2022 di kawasan Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Satu titik ladang ganja seluas 5 hektar ditemukan pada ketinggian 1.265 MDPL. Temuan ladang ganja ini menjadi temuan terbesar, karena memiliki karakteristik kerapatan tanaman ganja, dengan jumlah tanaman mencapai 50.000 batang pohon.
Bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Informasi Geospasial (BIG), BNN RI berhasil mengidentifikasi ladang ganja melalui pantauan pesawat terbang tanpa awak, serta proses penyelidikan tim di lapangan.
Atas temuan tersebut, Direktur Narkotika Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Brigjen Pol. Roy Hardi Siahaan melakukan pemusnahan ladang ganja yang berada di Desa Tanjung Julu, Kecamatan Penyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Diketahui tinggi tanaman ganja yang berhasil ditemukan berkisar antara 50 hingga 170 cm dengan kemiringan lereng 45 derajat. Total berat tanaman ganja yang berhasil dibabat diperkirakan mencapai 25 ton, dengan jarak kerapatan antar tanaman hanya 50 cm.
“Pemusnahan ladang ganja yang berada pada kawasan curam tersebut melibatkan 152 personel dari Polres, Brimob, PM, Satpol PP, Kejaksaan Negeri, Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, Bea Cukai, serta instansi terkait lainnya di kawasan Mandailing Natal,” ungkap Roy.
Menurutnya, upaya yang tengah dilakukan BNN ini sesuai dengan Pasal 111 Ayat (2) Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika, dengan ancaman terhadap pelaku berupa hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup.
BNN mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk mengambil peran sebagai pahlawan bagi bangsanya sendiri dalam perang melawan narkoba. Hal ini sesuai dengan tagline yang digelorakan Kepala BNN RI, Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose, War on Drugs atau perang melawan narkoba.
“Pemusnahan ladang ganja ini diharapkan dapat menyulut kembali semangat generasi muda untuk bangkit dan tetap berkarya di tengah gempuran ancaman narkoba, serta menjadi tauladan atas nilai-nilai luhur kepahlawanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tuturnya.
Ning Suparningsih