blank
Sutradara film Strangers with Memories, Fajar Nugros dan para pemain film yang merupakan dari jajaran KAI, bersama para pejabat di lingkungan KAI berfoto bersama. Foto: Ning Suparningsih

SEMARANG (SUARABARU.ID) – PT. KAI bersama KAI Commuter melakukan road show peluncuran film. Road show tersebut menggunakan kereta khusus yang akan singgah si berbagai stasiun dan kota pada 11-14 November 2022.

“Pembuatan film bertajuk Strangers With Memories ini merupakan sesuatu yang baru di KAI. Untuk itu kami perlu menggelar road show guna memperkenalkan film ini kepada masyarakat. Selain peluncuran film, kami juga melakukan serangkaian kegiatan sosial di stasiun-stasiun yang kami singgahi,” ungkap EVP Corporate Secretary PT KAI, Asdo Artriviyanto kepada awak media saat road show film Strangers With Memories di Paragon City, Mall Semarang, Minggu (13/11/2022) malam.

Dalam film tersebut menggambarkan cerita di balik layar perjalanan kereta api, serta kisah yang terjadi pada pelayanan kereta api. Produksi film tersebut juga dalam rangka HUT ke-77 KAI pada September lalu, sekaligus menyemarakkan G20, dimana KAI ingin menumbuhkan kecintaan dengan transportasi massal kereta api yang ramah energi.

Asdo menambahkan, selain mempromosikan film dari KAI dan KAI Commuter, kegiatan road show juga singgah di sejumlah stasiun untuk melakukan baksos, diantaranya di Stasiun Bandung, Yogyakarta, Gambir, Surabaya Gubeng, dan Semarang Tawang.

Sedangkan untuk penayangan film digelar antara lain di Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, dan akan berakhir di Jakarta.

“Kami juga melakukan program TJSL (tanggung jawab sosial dan lingkungan) dengan membagikan bantuan di sejumlah kota dengan total Rp 640.000.000,” ungkapnya.

Menurut Fajar Nugros, selaku Sutradara Film mengatakan, film yang menceritakan tentang trasportasi khususnya tentang PT Kereta Api Indonesia dan KAI Commuter ini merupakan realita tentang bagaimana PT KAI memberi layanan yang maksimal bagi mayarakat.

Fajar menyebut semua yang diungkap benar-benar terjadi di lapangan, KAI commuter mempunyai layanan yang baik.

”Semua yang diungkap benar-benar terjadi di lapangan, KAI commuter punya layanan yang baik. Apalagi Film Strangers With Memories memotret perjalanan kereta api kelas ekonomi. Kalau yang kelas ekonomi saja baik pelayanannya, apalagi kelas eksekutif,” tandas Fajar.

Fajar mengaku telah melakukan riset selama tiga bulan dengan naik turun kereta api keliling Jawa, untuk wawancara dengan sejumlah pengguna sebelum membuat film Strangers With Memories.

Menurutnya dunia per-keretaapian bukanlah hal baru baginya, karena sang ayah dulunya merupakan karyawan PT KAI. Fajar mengaku ingin menunjukkan bagaimana wajah kereta api sekarang, yang berbeda dengan jaman dahulu.

Sementara itu Direktur Utama KAI Commuter, Roppiq Luthfi Azhar menyebut, film ini mengajarkan kepada pengguna jasa, para millenials untuk memiliki rasa empati, saling peduli dan menghargai serta membantu sesama baik di dalam commuterline atau stasiun.

Menurut Roppiq Luthfi, KAI ingin menumbuhkan kecintaan dengan transportasi massal kereta api yang ramah energi bagi masyarakat.

Melalui film dokumenter dan film pendek ini ia berharap akan menjadikan sarana untuk memperkenalkan perusahaan ke publik.

“Diharapkan KAI Commuter akan terus meningkatkan pelayanan tidak hanya untuk pengguna, namun juga memberikan ruang bagi komunitas yang ingin menjadikan stasiun sebagai rumah dalam berekspresi, beraktivitas dan sosialisasi,” pungkasnya.

Ning Suparningsih