blank
Penyerahan bantuan tahap kedua pembangunan Masjid Al Husna Mijen oleh perwakilan KSP Rukun Abdi Luhur. Foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Koperasi Simpan Pinjam Rukun Abdi Luhur Mijen kembali menyalurkan bantuan sosialnya untuk pembangunan Masjid Jami’ Al Husna, Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu.

Bantuan sebesar Rp 400 juta yang dikucurkan merupakan bantuan tahap kedua setelah sebelumnya bantuan serupa dikucurkan sebesar Rp 100 juta.

Penyerahan secara simbolis dari perwakilan pemilik KSP Rukun Abdi Luhur, Irwansyah kepada Nadhir dan Takmir Masjid Al Husna, di depan pelataran lokasi pembangunan masjid, Sabtu (12/11).

Irwansyah menyampaikan selain dari KSP Rukun Abdi Luhur, bantuan yang dikucurkan ini juga merupakan shadaqah jariyah dari H Sutrimo dan Hj Akhadah selaku pendiri dan owner KSP Rukun Abdi Luhur.

“Semoga bantuan ini bermanfaat untuk pembangunan masjid Al Husna,”kata Irwansyah.

Pria yang juga merupakan Anggota DPRD Kudus tersebut juga mengatakan, pembangunan Masjid Al Husna sejauh ini memang sangat dibutuhkan masyarakat.

Apalagi lokasi masjid juga berada di lingkungan KSP Rukun Abdi Luhur dan RS Kumala Siwi yang merupakan lembaga yang sama-sama dimiliki oleh H Sutrimo.

Keberadaan masjid tersebut nantinya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar bahkan para keluarga pasien RS Kumala Siwi.

“Tentu ini sangat bermanfaat karena selama ini banyak keluarga pasien RS Kumala Siwi yang kebingungan cari masjid untuk shalat Jumat. Karena masjid yang ada letaknya cukup jauh,”ungkapnya.

Sementara, Nadhir Masjid Al Husna, H Misbakhul Anam mengatakan bantuan dari KSP Rukun Abdi Luhur beserta ownernya H Sutrimo dan Hj Akhadah sangat bermanfaat bagi proses pembangunan masjid.

“Kami menyampaikan terima kasih atas shadaqah jariyah ini,”katanya.

Diakui di wilayah sekitar selama ini hanya ada mushala kecil. Dengan semakin banyaknya pemukiman warga, kebutuhan akan tempat ibadah yang lebih besar sudah mendesak untuk dilakukan.

“Apalagi di sekitar lokasi juga ada tempat publik lain seperti RS Kumala Siwi, pasar hingga kampus Poltekun. Tentu masjid ini nanti sangat bermanfaat sebagai tempat ibadah yang lebih representatif,”ungkapnya.

Dikatakan, masjid Al Husna dibangun sejak sekitar setengah tahun lalu. Masjid berdiri di atas lahan seluas 650 meter persegi.

“Dari RAB, seluruh pembangunan masjid diperkirakan menelan biaya hingga Rp 4,8 miliar termasuk pembelian lahan,”ujarnya.

Anam juga menyampaikan, secara arsitektur, masjid yang dibangun nanti akan lebih menonjolkan arsitektur bergaya tradisional yakni dengan atap tumpang bersusun.

Masjid nanti juga akan dihiasi dengan ornamen gebyok serta ukiran kaligrafi dari ukiran kayu.

“Perkiraan pembangunan secara keseluruhan membutuhkan waktu 9 bulan. Oleh karena itu kami berharap ada jariyah lain agar prmbangunan masjid bisa lancar hingga rampung nanti,”pungkasnya.

Ali Bustomi