blank
Dua profesor UNS yang memasuki masa Purnabakti yakni Prof. Dra. Soeparmi, M.A., Ph.D. dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB),berfoto bersama pada  Pelepasan Purnabakti Dua Guru Besar dalam acara dipimpin Ketua Dewan Profesor UNS,  Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono M.Sc., Ph.D dalam acara di Gedung dr Prakosa kampus UNS, Selasa (8/11). Foto: Humas UNS

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Dua guru besar Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yakni Prof. Dra. Soeparmi, M.A., Ph.D. dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), memasuki masa purnabakti.

Pelepasan purnabakti dua guru besar berlangsung dalam acara dipimpin Ketua Dewan Profesor UNS,  Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono M.Sc., Ph.D dalam acara di Gedung dr Prakosa kampus UNS, Selasa (8/11). Nampak hadir dalam acara pelepasan Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ir. Ahmad Yunus, Ketua Senat Akademik UNS, Prof. Dr. Adi Sulistiyono, M.H., Dekan FEB UNS, Prof. Drs. Djoko Suhardjanto, M.Com. (Hons)., Ph.D., Ak. dan Dekan FMIPA UNS, Drs. Harjana, M.Si., M.Sc., Ph.D.

Ketua Dewan Profesor UNS, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya menyatakan pihaknya memilih istilah purnabakti dengan alasan tertentu. Para guru besar yang memasuki usia 70 tahun dianggap telah mengembangkan UNS supaya lebih maju. Karena itu, jasa-jasa para guru besar harus diapresiasi saat purnabakti.

“Ini adalah budaya akademik yang kita kembangkan kepada sivitas akademika UNS. Seorang profesor yang telah genap 70 tahun usia beliau di UNS akan kami buatkan acara bernama purnabakti. Menurut kami bakti guru besar itu sangat besar terhadap universitas sehingga perlu dinamakan purnabakti.  Secara pribadi dan atas nama Dewan Profesor UNS menghaturkan selamat kepada Prof. Soeparmi dan Prof. Bambang Sutopo yang luar biasa,” ucapnya.

Sementara itu Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ir. Ahmad Yunus mewakili Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam sambutannya mengingatkan kembali makna pensiun yang sesungguhnya.

“Kalau memang pensiun dimaknai sebagai batas berhenti beraktivitas atau beristirahat saja, sebaiknya bapak ibu sekalian jangan pernah pensiun. Namun, kalau pensiun itu berarti berhenti mengerjakan rutinitas membosankan dan mulai melakukan hal-hal yang membuat bapak ibu senang dan bahagia serta merasa berarti maka pensiunlah secepatnya,” pesannya

Orasi Penghormatan

Masih dalam kesempatan sama Prof. Dra. Soeparmi, M.A., Ph.D. dalam orasi penghormatan bertajuk “Pengembangan Pembelajaran Berbasis Riset di Perguruan Tinggi” menjelaskan, pembelajaran Berbasis Riset (PBR) merupakan salah satu metode SCL yang mengintegrasikan riset di dalam proses pembelajaran.

Komponen riset yang meliputi pencarian, penyelidikan, penemuan, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan penulisan jurnal akademik mampu meningkatkan mutu pembelajaran, terang Profesor yang menempuh pendidikan masternya di State University of New York, Amerika Serikat.

Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak. Dalam morasi penghormatan berjudul “Penelitian Akuntansi FEB UNS: Prestasi, Tantangan, dan Peluang” mengatakan, penelitian dosen FEB UNS yang terpublikasi di jurnal terindeks Scopus semakin meningkat setiap tahun.

Topik dan jenis penelitian yang dilakukan juga beragam. Keragaman itu dapat dijadikan tantangan sekaligus peluang ke depan, kata Profesor yang mendapatkan gelar masternya dari Curtin University, Australia.

Bagus Adji