blank
Ustadzah Hj Latifatun Ni’mah AH menyampaikan materi pada kajian rutin yang diadakan oleh UKM Fokmi USM pada 5 Oktober 2022 di Aula Masjid Baitur Rasyid Universitas Semarang. (Foto:News Pool USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID)-Pada zaman modern pengetahuan tentang haid sangat minim, padahal wajib hukumnya untuk mempelajari perkara tersebut bagi seorang muslimah.

Hal tersebut dikatakan oleh Ustadzah Hj Latifatun Ni’mah AH pada kajian rutin yang diadakan oleh UKM Fokmi USM pada 5 Oktober 2022 di Aula Masjid Baitur Rasyid Universitas Semarang.

”Wajib hukumnya bagi muslimah untuk mempelajari perkara haid dan nifas sebelum ia mengalami haid. Saat ini banyak orang yang menyepelekan perkara haid,” ujarnya.

Kegiatan tersebut untuk yang pertama kalinya dilaksanakan oleh UKM Fokmi setelah berhenti sejak pandemi. Tema yang diangkat ”Meningkatkan Pemahaman Fiqih Wanita Berdasarkan Kitab Risalatul Mahidh” itu membahas seputar wanita menurut pandangan Islam.

Latifatun mengatakan, jika suami tidak memiliki ilmu haid dan nifas maka harus memperbolehkan istrinya untuk belajar ke luar.

”Jika ada pasangan yang suaminya tidak paham perkara haid dan ia tidak bisa mengajari istrinya, maka ia harus memperbolehkan sang istri belajar ke luar,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, jika tidak segera bersuci setelah selesai haid hingga datang haid lagi maka itu adalah dosa besar. ”Segeralah bersuci setelah selesai masa haid. Jangan sampai lupa bersuci hingga datangnya haid di bulan berikutnya karena itu merupakan dosa yang sangat besar,” tandasnya.

Koordinator UKM Fokmi, Anisatul Farkhati mengatakan, kegiatan ini akan dilaksanakan tiap bulan pada Sabtu dan Minggu pertama dengan tujuan dapat membantu muslimah yang ingin mencari ilmu mengenai perkara wanita.

”Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyediakan tempat menimba ilmu agama di tengah majunya perkembangan zaman, terutama bagi wanita yang perkaranya banyak dan rumit,” jelasnya.

Anisatul berharap, ke depan peserta kegiatan ini lebih banyak.
”Kajian ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Saya berharap, ke depan peserta kegiatan ini lebih banyak sehingga ilmu yang diberikan dapat tersebar lebih luas,” pungkasnya.

Muhaimin