blank
BANTUAN - Bupati Brebes Hj Idza Priyanti saat memberikan bantuan stimulan dan pelatihan kewirausahaan. (foto: Istimewa)

BREBES (SUARABARU.ID) – Guna mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Brebes, Pemerintah Kabupaten Brebes menggelontorkan bantuan stimulan dan membekali warganya dengan ketrampilan. Secara masif juga dilakukan identifikasi kelompok sasaran sehingga bantuan tersalurkan dengan cepat dan tepat.

“Dengan pembinaan kewirausahaan, maka akan terbangun jiwa kewirausahaan agar masyarakat memiliki kemandirian dan keahlian. Sehingga masyarakat yang mengalami masalah ekonomi bisa memiliki daya usaha untuk menopang kehidupannya,” kata Bupati Brebes Idza Priyanti SE MH saat memberikan bantuan stimulan dan pelatihan kewirausahaan di Pendopo.

Idza menyampaikan, saat dunia mengalami kemunduran ekonomi akibat pandemi covid-19 ternyata sektor UMKM menjadi penopang dan akselerator roda perekonomian. Untuk itu, pelaku UMKM jangan berkecil hati dengan keterbatasan yang dimiliki.

Untuk meningkatkan produktivitas pelaku UMKM, Bank Jateng Cabang Brebes menyerahkan CSR sebesar Rp 98,7 juta. Bantuan ini merupakan ikhtiar bersama agar tidak ada lagi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Brebes. “Saya berharap, setelah mengikuti kegiatan ini warga dapat membentuk kelompok usaha bersama, guna pemberdayaan dan pengembangan usaha yang lebih luas,” kata Bupati.

Kepala Bidang Usaha Mikro Lusiana Indira Isni S Sos M Ikom menjelaskan, bantuan lain di Kecamatan Brebes diberikan kepada 200 orang berupa paket bahan baku produksi. Tiap paket berisi beras, minyak goreng, gula, tepung, agar-agar, dan lain-lain senilai Rp 282 ribu dan uang pembinaan Rp 100 ribu.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan modal dari Baznas untuk pembudidaya ikan senilai Rp 20 juta kepada 55 orang. Masing-masing menerima 3000 ekor bibit ikan, Diserahkan pula klaim asuransi nelayan dari PT Asuransi Ramayana Cabang Semarang untuk 4 orang penerima/ahli waris. Masing-masing mendapatkan Rp 20 juta yakni atas nama Samai, Rabun, Sanusi dan Dulhadi serta biaya pengobatan untuk Tafuri senilai Rp 853 ribu.

Bupati menyampaikan, meski klaim asuransi ini tidak dapat menggantikan keberadaan orang yang dicintai, namun semoga bermanfaat meringankan beban, syukur-syukur juga menjadi modal usaha.

Sutrisno