KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID) –Untuk pertama kalinya, event Borobudur Banon Run 7 K (BBR7K) akan digelar 18 Desember 2022. Seluruh peserta mendapat Medali NFT (Non-Fungible Token).
Ketua panitia, Lukman Fauzi Mudatsir, menuturkan, kegiatan itu untuk membangkitkan industri pariwisata dan olahraga yang ada di Borobudur.Tema yang diangkat: The Spiit Ganesha Banon. “Tema itu mengambil nama dari Candi Banon yang sudah punah. Dahulu terletak di antara Candi Pawon dan Candi Mendut,” tuturnya.
Untuk mengabadikan dan mengambil pelajaran masa lampau, kemudian Candi Banon dikembangkan menjadi motif batik yang bernama Batik Banon. Itu juga pertama kalinya di Indonesia.
Dalam jumpa pers hari ini Rabu (2 November 2022) disebutkan, medali untuk seluruh peserta diberikan dalam dua versi yaitu versi riil medali dan versi virtual medali. Berupa karya seni digital Non Fungible Token (NFT).
Ketua panitia menargetkan peserta mencapai seribu orang. Direncanakan start dari Tourism Information Center (TIC) Kabupaten Magelang berlari sejauh tujuh kilometer (7 KM) dan finish di Pasar Budaya, Mpuloh Klatakan, Dusun Jligudan, Desa Borobudur.
“Kegiatan ini memperkenalkan atau mengangkat candi Banon di Dusun Jligudan, Desa Borobudur, sebagai heritage, yang dituangkan dalam motif batik dari patung Ganesha yang dahulu di ekskavasi dan sekarang arcanya berada di Museum Nasional,” katanya.
Ditambahkan, geliat penggabungan wisata dan olahraga itu diharapkan akan memberikan dampak pada perekonomian lokal. Mulai dari homestay, kuliner dan lainnya. Daya desa akan terus menggeliat jika banyak kalender event yang digelar di Borobudur.
Menurutnya, itu salah satu pemanfaatan program memajukan kebudayaan desa yang ada di Dusun Jligudan. Namanya Pasar Budaya Mpuloh Klatakan. Karena even itu diadakan di Desa Borobudur sebagai wujud kepedulian pemerintah desa terhadap kerja sama antara elemen wisata, olahraga, budaya.
Kepala Desa Borobudur, Anwar Ujang Maryadi, dalam kesempatan itu menyambut baik dan mendukung event yang dilakukan oleh warganya. Diharapkan akan menjadi event tahunan Desa Borobudur.
Duta Digital Kemendesa, Sholahuddin, memaparkan, kegiatan itu didukung dalam bentuk industri kreatif dan digital. Salah satunya adalah setiap peserta akan mendapatkan karya seni digital Banon yang sudah dikemas dalam bentuk NFT. Nilai guna NFT Batik Banon itu bisa digunakan untuk mendaftar lagi pada kegiatan serupa tahun depan, dengan potongan harga yang spesial.
“Ke depan tentu NFT itu akan terus dikembangkan, sehingga memiliki nilai guna untuk akses wisata desa-desa wisata di kawasan Borobudur,” tambahnya.
Eko Priyono