Dwayne Johnson berperan sebagai Teth-Adam alias Black Adam dalam film "Black Adam". Foto: Warner Bros Pictures.
Dwayne Johnson berperan sebagai Teth-Adam alias Black Adam dalam film "Black Adam". Foto: Warner Bros Pictures.

SUARABARU.ID – Film teranyar DC Extended Universe (DCEU), “Black Adam” ramai dikritik karena dianggap gagal menyuguhkan kisah sang antihero dengan plot yang memukau.

Melalui laman Rotten Tomatoes pada Senin (24/10/2022), “Black Adam” yang tayang sejak 21 Oktober 2022 secara universal ini hanya meraih 39 persen untuk tomatometer. Sedangkan dari penilaian penonton, film ini diberi skor 90 persen.

Banyak kritikus menilai skenario “Black Adam” terlalu lemah. Belum lagi premis yang terasa berbelit dan hasil Computer Graphic Images (CGI) yang dirasa kurang ciamik.

Kendati demikian, film yang dibintangi Dwayne Johnson ini justru meraup US$67 juta atau setara Rp1,04 triliun (US$1= Rp15.633) di bioskop-bioskop di Amerika Utara.

Bahkan secara global, “Black Adam” sukses mengantongi US$73 juta atau sekitar Rp1,141 triliun dari 76 negara. Raihan ini membuat film bikinan sutradara Jaume Collet-Serra tersebut menduduki ranking satu box office global.

Memang, meski banjir kritikan dari para kritikus, namun “Black Adam” tetap menunjukkan sisi positifnya sebagai film yang menghibur. Terlebih pendalaman karakter Black Adam oleh Dwayne Johnson juga dinilai tak mengecewakan.

“Black Adam” merupakan film terbaru yang menjadi bagian dari semesta DC Extended Universe (DCEU). Film ini bercerita tentang Teth-Adam, seorang budak asal Kahndaq yang mendapat kekuatan super dari dewa Mesir.

Karakter Black Adam pertama kali muncul dalam komik The Marvel Family #1 terbitan Desember 1945 ciptaan Otto Binder dan C. C. Beck.

Sofie