blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyerahkam hadiah juara lomba PKK. Foto : SB/dok Diskominfo

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Sejalan dengan amanat Presiden RI Joko Widodo bahwa prevelensi stunting harus di angka 14 persen pada 2024. Saat ini, prevelensi angka stunting di Wonosobo sudah tembus 14,4 persen, dari angka 20,22 perseb di tahun 2021 atau turun 5,5 persen.

Ketua TP PKK Kabupaten Wonosobo Dyah Afif Nurhidayat mengatakan melalui program gotong toyong untuk atasi stunting (Gor Rong Unting), diharapkan kasus stunting di Wonosobo dapat menurun lagi di masa yang akan datang.

“Sebagaimana arahan Presiden RI Joko Widodo, bahwa prevelensi stunting pada 2024 harus mencapai 14 persen, saat ini angka staunting Wonosobo dikisaran 14,4 persen,” ujarnya.

Guna menurunkan lagi angka stunting di Wonosobo, lanjut dia, TP PKK Kabupaten Wonosobo melaksanakan program Gor Rong Unting berbasis pada kerja keras, kerja cerdas, dan kerja cepat.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonosobo, Dyah Afif Nurhidayat menyampaikan hal itu saat acara Rapat Konsultasi TP PKK Kabupaten Wonosobo Tahun 2022 di Gedung Sasana Adipura Kencana.

Lebih lanjut disampaikan, penanganan stunting di tiap wilayah memiliki situasi dan kondisi yang berbeda, untuk itu, peranan perempuan didorong lebih aktif dengan meningkatkan program kerja yang berkualitas.

“Dalam penanganan stunting, tiap wilayah punya karakteristik yang berbeda. Saya yakin, melalui rapat konsultasi ini akan menghasilkan persamaan persepsi dan langkah dalam menentukan strategi bersama secara terpadu dan terintegritas pada tiap jenjang,” kata Dyah.

Selain itu, menjadi kesempatan yang terbuka untuk saling bertukar dan berbagi informasi tentang kendala dan masalah yang dihadapi di tingkat desa atau kelurahan.

Peraih Juara

blank
Peraih juara PKK foto bersama dengan Bupati Afif Nurhidayat dan Ketua TP PKK Wonosobo. Foto : SB/dok Diskominfo

Juga sekaligus sebagai sarana evaluasi atas capaian kerja yang selaras dengan visi misi TP PKK Wonosobo dalam menggerakkan dan memberdayakan perempuan.

Selain itu, Dyah juga menyinggung soal masih rendahnya rata-rata lama sekolah, tingginya kekerasan anak dan perempuan, pelecehan seksual, serta banyaknya rumah yang belum memiliki jamban sehat bagi rumah tangga di Wonosobo.

“Mari dioptimalkan peranan Posyandu, kader pendamping ibu hamil guna menekan angka kematian ibu dan bayi. Akses kesempatan keterampilan bagi perempuan diperluas lagi. Sosialisasikan Hatinya PKK untuk mendukung ketahanan pangan keluarga dengan pemanfaatan lahan sekitar,” tandasnya.

Sementara itu, dalam arahannya Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan, selama 7 dasa warsa, kiprah dan peran TP PKK dalam pembangunan dinilainya sangat besar. Karena dengan 10 program pokok PKK mampu melakukan pemberdayaan terhadap perempuan.

“Melalui program kerja yang disusun dengan tepat mutu dan tepat sasaran mampu mengakomodir kepentingan anggota dan masyarakat sekaligus memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Dikatakan Afif, kegiatan ini bisa dijadikan ruang bagi TP PKK Kabupaten Wonosobo untuk memberikan bimbingan, pembinaanbdan fasilitasi kepada TP PKK Kecamatan. Sehingga dapat bersinergi, terarah dan terpadu dalam mengelola program kegiatan yang ada.

“Saya harap akan semakin menguatkan peran PKK dalam menghadapi tantangan kehidupan yang semakin dinamis. Seperti penanganan stunting, kemiskinan ekstrim, pernikahan dini dan anak putus sekolah,” pungkas bupati.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan hadiah pelaksana terbaik lomba posyandu tingkat Kabupaten Wonosobo tahun 2022 yaitu, Juara 1 Posyandu Widodo 2 dari Desa Gondang Watumalang, juara 2 Posyandu Cakra Baskara 3 dari Desa Kalidadap Wadaslintang dan juara 3 Posyandu Bima Sakti 3 dari Desa Kembaran Kalikajar.

Muharno Zarka