Tari Kecak yang dimainkan di komplek Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali. Foto : SB/Muharno Zarka

BALI(SUARABARU.ID)-Sejumlah 400-an siswa-siswi MAN 1 Wonosobo menyaksikan pementasan Tari Kecak di komplek Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan Tari Barong di Bali.

Pemandu wisata I Komang Destia Putri menceritakan Tari Kecak Garuda Wisnu Kencana yang pertama dipentaskan pada 17 Desember 2021 itu dipentaskan setiap hari pada jam 18.00 WIT hingga selesai pukul 20 00 WIT.

“Tari kecak Garuda Wisnu Kencana ini kami hadirkan setiap hari untuk melengkapi atraksi wisata liburan akhir tahun bagi wisatawan,” katanya.

Tari Kecak Garuda Wisnu Kencana itu diharapkan dapat menjadi Signature Art Performance di GWK Cultural Park dan tidak ada biaya tambahan untuk pengunjung yang akan menyaksikan pementasan tari kecak itu.

Berbeda dengan Tari Kecak pada umumnya, Tari Kecak Garuda Wisnu Kencana merupakan sebuah karya seni tari kreasi yang menyuguhkan Kolaborasi Tari Kecak dengan Kesenian Ogoh-Ogoh.

“Pementasan Tari Kecak ini dapat menghibur para pengunjung dan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mengunjungi GWK Cultural Park,” ucapnya.

Tari Barong

Tari Barong yang disaksikan siswa MAN 1 Wonosobo di Bali. Foto : SB/Muharno Zarka

Barong merupakan sebuah tradisi masyarakat dalam bentuk seni pertunjukan yang sangat populer di Bali. Tari Barong menjadi suatu hiburan dalam wisata di Bali dan menjadi kearifan lokal yang sudah diakui UNESCO.

Terdapat dua versi terkait sejarah Barong di Bali. Ada yang berpendapat bahwa tari Barong berasal dari China, India, dan Jawa. Asal-usul Barong Kesenian Barong di Bali diperkirakan muncul sebelum abad ke-16 dan berkembang pesat hingga saat ini.

Ada beberapa versi terkait awal mula kesenian Barong di Bali. Ada pendapat yang menyatakan bahwa Barong mulai masuk ke Bali bersamaan dengan masuknya agama Hindu.

Ada juga yang menyatakan bahwa Barong merupakan kesenian dari China yang dibawa ke Bali. Versi ini banyak diamini oleh para ahli. Sebab, dalam catatan sejarah, Raja Jayapangus disebut memiliki istri yang berasal dari China yang kemudian dibawa ke Bali.

Istri Raja Jayapangus pun turut membawa kebudayaan China ke Bali. Ketika sang raja dan istrinya itu meninggal dunia, rakyat Bali melakukan penghormatan dengan membuat simbol Barong Landung.

Selain itu, beberapa ahli berpendapat bahwa kesenian Barong merupakan kebudayaan dari luar Bali. Hal itu disebabkan kebudayaan Hindu di Bali banyak terpengaruh oleh budaya asing, seperti India dan Tiongkok.

Muharno Zarka