blank
Narasumber dalam Pelatihan Literasi Keuangan untuk UMKM Perempuan Rentan. Foto: Humaini

Salah satu indikator yang menjadi ukuran Kelurahan Ramah Perempuan dan Anak yaitu “Peningkatan Pemberdayaan Perempuan dalam Kewirausahaan”.

Di Kelurahan Petompon dan Kelurahan Tanjungmas yang menjadi Pilot Project di Kota Semarang telah banyak lahir UMKM Perempuan baru. Dampak dari pandemi, mereka harus bertahan dan mencari tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Sayangnya pengetahuan tentang UMKM termasuk di dalamnya mengelola keuangan sangat minim atau bahkan tidak dimiliki,  sehingga muncul berbagai persoalan tentang keberlangsungan usahanya,” kata Ika, panggilan akrab Tsaniatus.

Ditambahkan, tidak semua perempuan memiliki akses untuk belajar dan memperoleh informasi tentang literasi keuangan, keterbatasan jaringan dan informasi UMKM, menjadikan mereka tidak tersentuh dan mendapatkan akses untuk belajar tentang literasi keuangan rumah usaha dan rumah tangga. FKKG menjembatani hal ini untuk dapat memberikan peningkatan kapasitas terhadap UMKM Perempuan rentan.

Ditandaskan, dengan memahami tentang literasi keuangan maka diharapkan mereka bisa memberikan keputusan yang tepat sehingga bisa menjadikan UMKM lebih berdaya.

“Jika UMKM berdaya maka pendapatan keluarga akan meningkat sehingga anak-anak bisa mendapatkan akses pendidikan yang layak dan terhindar dari kekerasan, pekerja anak dan pernikahan usia anak. Hal ini mendukung indikator Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Anak,” tandas Ika

Tri Dharma

Narasumber dari FEB Undip adalah Dr.Adriyani,SE,MM , Drs.Prasetiono, Msi , Dr.Dra. Retno Hidayati,MM dan Dr. I Made Bayu Dirgantara,SE,MM.  Keempatnya melakukan program pengabdian masyarakat sebagai salah satu bentuk dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Dikatakan oleh Dr.Andriyani, SE, MM , ketua pelaksana pengabdian masyarakat, kehadiran  pengajar berlatar belakang berbeda yaitu keuangan, operasional, sumberdaya manusia, dan pemasaran, sebagai upaya sharing knowledge tentang berbagai permasalahan mindset dan keuangan yang dihadapi UMKM perempuan di Kelurahan Petompon.

“Mereka tetap mampu bekerja tanpa meninggalkan peran sebagai ibu yang mengurusi suami dan anak-anak,” kata dia.

Ditambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk membuka ruang diskusi  antara akademisi dan masyarakat, terciptanya solusi untuk berbagai permasalahan yang terjadi dengan skema kolaboratif dan menyuarakan, menularkan semangat untuk  memberi dampak positif apa pun latar belakang yang dimiliki.

Acara dibuka oleh Camat Gajahmungkur Ade Bhakti Ariawan, yang memberikan apresiasi tentang kegiatan ini.

“Saya berterima kasih atas perhatian dari Forum Kesetaraaan dan Keadilan Gender Provinsi Jawa Tengah bersama FEB Undip yang sudah luar biasa memperhatikan dan menfasilitasi UMKM di Kelurahan Petompon Kecamatan Gajahmungkur”.

Humaini