“Pertama kali saya ke Kabupaten Grobogan, kira-kira delapan tahun yang lalu, waktu itu memulai untuk menanam porang di daerah Grobogan ini dan sekarang porang sudah berkembang di seluruh Indonesia,” jelas Dahlan Iskan, usai melakukan senam sehat.
Terkait senam sehat yang mayoritas diikuti oleh kaum lansia dan kaum muda di Kabupaten Grobogan, Dahlan Iskan menilai Rektor ITB Muhammadiyah Grobogan, Jati Purnomo bisa mengikuti senam sehat yang full nonstop selama satu jam.
Rajin senam sehat itulah yang menjadi keseharian Dahlan Iskan bersama timnya. Ada 60 lagu kreasi senam sehat yang sudah tercipta untuk melakukan gerakan senam yang setiap hari dilakukan pria asal Magetan, Jawa Timur tersebut.
“Saya punya strategi yaitu 60 lagu dan grup senam. Setiap hari saya bersama grup melakukan senam, baik di Jakarta maupun di Surabaya dan di mana saja. Senam ini terbuka untuk siapa saja, cuma bagi anak-anak muda gerakannya terlalu simpel,” ujar Dahlan Iskan.
Dahlan Iskan mengungkapkan, kreasi gerakan dalam senam sehat tersebut memang dibuat untuk tidak terlalu berat, baik bagi kalangan anak muda maupun kaum lansia. Bisa Anda lihat sendiri, lagunya ada yang slow, ada yang beat, ada lagu rock dan di akhir untuk yang tua bisa mampu,” jelas Dahlan Iskan.
Lelaki kelahiran Magetan, 17 Agustus 1951 ini selalu tampil prima dalam kesehariannya. Kepada awak media, dirinya mengaku sudah berusia 71 tahun agar terus tetap sehat dan kuat dengan terus menggerakkan badannya.
Usai senam sehat, Dahlan Iskan menyampaikan materi seminar di ITB Muhammadiyah Grobogan. Bersama pembicara lain yakni Agus Siswanto, pemilik Kyriad Grand Master Hotel Grobogan, Dahlan Iskan memotivasi para mahasiswa untuk berbisnis.
Dalam pemaparannya, Dahlan Iskan banyak memberikan materi terkait bisnis yang perlu diketahui oleh generasi muda, yakni waktu untuk memulai bisnis. Dahlan Iskan menyampaikan bahwa untuk berbisnis tidak perlu teori, namun memulai dengan usaha.
“Bisnis tidak perlu teori, tapi yang penting adalah dengan usaha,” ujar Dahlan Iskan yang setuju dengan Rektor ITB Muhammadiyah, Jati Purnomo untuk membebaskan mahasiswanya melakukan bisnis.
Sementara itu, Agus Siswanto menerangkan bahwa bisnis itu harus disertai dengan pendekatan now artinya harus melihat bisnis dengan kondisi sekarang ini.
“Pengusaha sukses harus menerapkan tiga prinsip di zaman sekarang. Pertama, soal teknologi. Kedua, punya jiwa enterpreneurship dan yang terakhir adalah leadership yaitu dengan memahami kondisi bisnis sekarang,” ujar lelaki asal Kecamatan Karangrayung ini.
Tya Wiedya