blank
Kabid Kebudayaan Dikbud Kabupaten Wonogiri yang juga seniman dalang dan pengrawit, Eko Sunarsono.(SB/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Pemkab Wonogiri akan menggelar lomba dalang cilik dan dalang remaja. Lomba ini akan digelar di Museum Wayang Indonesia, yang berlokasi di Padepokan Pak Bei Tani di Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri.

Kepala Dinas Pendidikan kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Wonogiri melalui Kabid Kebudayaan Eko Sunarsono SSn, Jumat (7/10), mengatakan, untuk lomba dalang cilik akan digelar Tanggal 10 Oktober 2022. Kemudian untuk dalang remaja berlangsung Tanggal 11 sampai dengan 12 Oktober 2022.

Eko Sunarsono yang juga seniman dalang dan pengrawit, menyebutkan, lomba ini memperebutkan tropi tetap dan uang pembinaan untuk Juara 1, 2 dan 3 masing-masing Rp 5 juta, Rp 4 juta dan 3 juta. Untuk juara harapan 1, 2 dan 3 masing-masing Rp 2 juta.

Tim juri yang akan melakukan penilaian pada lomba dalang cilik terdiri atas Ki Puthut Wijanarko (Sragen), Ki Anom Dwijokangko (Karanganyar) dan Ki Mohammad Pamungkas Prasetyo (MPP) Bayu Aji (Sukoharjo). Untuk penilaian pada lomba dalang remaja akan dilakukan Ki Puthut Wijanarko (Sragen), Ki Sri Susilo Tengkleng (Boyolali) dan Ki MPP Bayu Aji (Sukoharjo) yang dikenal sebagai putra Dalang Kondang Ki Anom Suroto.

Ada 6 dalang cilik yang mendaftar menjadi peserta lomba. Terdiri atas Bisma Gibran Alkhalifi dari Dringo Tawangharjo Kecamatan Giriwoyo, Anjali Bintang Kusuma (Sumberagung, Pracimantoro), Respati Listyatmoko (Jatiharjo Tawangharjo, Giriwoyo), Raras Nareswara Krishna (Pulutan Kulon, Wuryantoro), Dhanut Probo Kusumo (Melikan Gemawang, Ngadirojo) dan Rakai Sangha Parana (Klumpit Sonoharjo, Wonogiri).

Warisan Dunia

Mereka akan membawakan lakon Wahyu Manunggal, Kresna Duta, Kresna Malang Dewa, Sri Mulih, Pethilan Kongso Adu Jago dan Jamus Kalimasada.

Untuk dalang remaja (umur 13-18 tahun) jumlah pesertanya terdaftar 6 orang. Terdiri atas Egi Cahyo Widhi Asmoro, Fauzi Ramadhani, Azis Japa Wicaksana, Sahrul Oktavian Ramadhani, Surya Arya Bima dan Aulia Fathurrahman.

Lomba dalang cilik dan dalang remaja ini, bertujuan untuk melestarikan kesenian wayang kulit, agar tetap eksis dan tidak punah dilibas oleh kemajuan zaman.

Terlebih lagi, wayang kulit telah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Lembaga Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut, mengukuhkan wayang kulit sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya yang indah dan berharga. Pengukuhan oleh UNESCO berlangsung pada Tanggal 7 November 2003.

Bambang Pur