blank
Direktur Bisnis dan Pemasaran SIG, Aulia Mulki Oemar (kiri), Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho (tengah), Direktur Utama PT Solusi Bangun Beton, Giri Prabowo (kanan) saat di trotoar Pos Bloc, Jakarta (3/10). Foto: Humas SIG

“Cita-cita itu dapat terwujud dengan kolaborasi dari para pemangku kepentingan untuk berkontribusi memberikan wawasan dan perubahan gaya hidup, penggunaan teknologi untuk menciptakan solusi inovatif, memiliki kebijakan dan peta jalan (road map), serta memberikan edukasi dan ruang bagi masyarakat untuk terlibat,” kata Aulia Mulki Oemar.

Apresiasi Dinas Bina Marga

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengapresiasi acara yang diselenggarakan oleh SIG. Ini menunjukkan semangat untuk membangun Kota Jakarta akan terus berlanjut. Menurutnya, pihak Pemprov DKI Jakarta memiliki perencanaan untuk merevitalisasi trotoar secara berkelanjutan.

“Ke depan, Jakarta akan menjadi kota global, kota jasa dan kota modern. Ciri kota modern bisa dilihat dari pejalan kaki. Karena itu, kita harus memanjakan pejalan kaki dengan menyediakan trotoar yang aman dan nyaman,” kata Hari Nugroho.

Hari Nugroho mengungkapkan, setelah dilakukan revitalisasi ada peningkatan mobilitas di trotoar sebesar 60℅. Sementara perpindahan dari kendaraan pribadi ke transportasi umum meningkat sebesar 30℅.

“Hingga akhir 2022, Dinas Bina Marga Jakarta menargetkan revitalisasi trotoar sepanjang 22,740 km. Tugas kami masih jauh, sehingga butuh dukungan dan partisipasi dari banyak pihak”, kata Hari Nugroho.

Penulis buku Trotar untuk Kota Berkelanjutan, Nirwono Joga menjelaskan, latar belakang penyusunan sebuah buku tentang trotoar adalah untuk mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta atas upaya merevitalisasi trotoar selama lima tahun terakhir.

”Menjelang ASEAN Games, revitalisasi trotoar dilakukan secara besar-besaran. Pasca-2018, justru meningkat pesat, karena itu, kami mengapresiasi upaya Pemprov DKI Jakarta dalam upaya revitalisasi trotoar,” ujar Nirwono Joga.

Keberadaan trotoar, lanjut Nirwono Joga, telah mengubah gaya hidup masyarakat. Khususnya anak muda yang saat ini banyak menggunakan transportasi publik, terlihat  dari penggunaan MRT yang meningkat.

”Tren atau tujuan pembangunan kota di dunia saat ini mengarah kepada trotoar. Sehingga pembangunan trotoar di Jakarta harus dilanjutkan,” ujar Nirwono Joga.

Widiyartono R