KUDUS (SUARABARU.ID)- Pemkab Kudus melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melaksanakan Kegiatan Wawasan Kebangsaan dan Kebhinekaan dengan tema “Memperkokoh Wawasan Kebangsaan Dalam Rangka Merawat Kebhinekaan” di Gedung Muslimat NU Desa Janggalan Kecamatan Kota, Senin (3/10) malam.
Kegiatan tersebut di Hadiri oleh Bupati Hartopo, Wakil Ketua DPRD Kudus, Plt Kepala Badan Kesbangpol, Camat Kota, Akademisi IAIN Kudus, dan para peserta kegiatan.
Bupati Hartopo mengajak para generasi milenial untuk mengimplementasikan Wawasan Kebangsaan sebagai cara pandang bangsa Indonesia dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara dengan dilandasi jati diri yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
“Saya yakin panjenengan sudah mendapatkan materi tentang Wawasan Kebangsaan mulai SD-SMA, tapi hanya berbentuk teori semata. Padahal tak hanya teori saja, namun perlu diimplementasikan dalam kehidupan nyata,” katanya.
Memperkokoh Wawasan Kebangsaan dalam rangka merawat Kebhinekaan dapat dilakukan dengan cara membentuk manajemen tentang berbangsa dan bernegara diantaranya nilai toleransi.
“Pahami Kebhinekaan yang memiliki makna ‘Meskipun berbeda tetapi tetap jadi satu’, yakni bangsa Indonesia. Tentunya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi,” jelasnya.
Dengan menjunjung tinggi nilai toleransi, maka kita akan dapat bersatu sebagai bangsa Indonesia dengan tidak membeda-bedakan dengan yang lain.
“Adanya perbedaan tentu berdampak terjadinya kesenjangan. Oleh karena itu, nilai toleransi harus di junjung tinggi. Toleransi membuat perbedaan yang dapat menjadikan persatuan dan kesatuan,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Kesbangpol Harso Widodo mengatakan bahwa Kegiatan tersebut dilaksanakan guna memberikan pemahaman pada masyarakat akan arti pentingnya pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.
“Ini sebagai forum komunikasi dan silaturahmi untuk menjaga idelologi Pancasila dalam rangka menumbuhkan dan mengembangkan serta menjiwai Wawasan Kebangsaan serta membina kesadaran untuk menjaga hubungan sesama manusia, dengan cara menerapkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ucapnya.
Ali Bustomi