blank
Ganjar (kedua dari kiri), mendampingi Jokowi (kedua dari kanan), saat melakukan groundbreaking pabrik Wavin, di Grand Batang City, Senin (3/10/2022). Foto: humas

BATANG (SUARABARU.ID)– Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), didampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melakukan groundbreaking pabrik Wavin, di Grand Batang City atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Senin (3/10/2022).

Jokowi dalam sambutannya mengatakan, investasi saat ini menjadi rebutan banyak negara. Sebab, dalam situasi dunia yang sedang sulit, investasi dapat memberikan nilai tambah, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan. Penerimaan negara, baik dalam bentu pajak maupun cadangan devisa, akan muncul.

”Dulu kita impor. Namun setelah pabrik jadi, impor sudah tidak ada lagi. Di Jateng tercipta lapangan kerja yang tidak kecil. Inilah yang akan terus kita kejar, investasi apa pun, karena akan menciptakan lapangan kerja. Pajak penerimaan negara bertambah,” ungkapnya.

BACA JUGA: Bangkitkan Ekonomi Keluarga dengan Kembangkan Batik

Sementara itu Ganjar menyampaikan, banyaknya investasi yang saat ini sudah masuk ke Jateng, menjadi bukti kepercayaan investor kepada Indonesia.

”Kita senang sekali, di tengah situasi ekonomi yang sulit, ternyata kepercayaan investor cukup bagus, dan masuk di Batang. Menurut saya itu menunjukkan kepercayaan Indonesia di kancah luar, bahwa kita negara yang kondusif, sehingga investasi mau masuk,” kata Ganjar usai acara.

Wavin sendiri merupakan anak usaha Orbia, dan bergerak pada bidang bangunan dan infrastruktur. Wavin menjadi salah satu dari 10 perusahaan besar dunia, yang sudah berinvestasi di Ground Batang City.

BACA JUGA: Bentuk Pengabdian Masyarakat Forkomas RI Jawa Tengah Urus PBG GBT KAO Tirtoyoso

Perusahaan asal Belanda itu akan mendirikan pabrik di lahan seluas 20 hektar, di areal Grand Batang City. Pabrik itu ditarget akan mulai beroperasi pada tahun 2024.

Menurut laporan Kementerian Investasi/BKPM pada 23 November 2020, komitmen investasi Wavin tercapai dalam pertemuan di Den Haag, Belanda, pada 11 November 2020.

Dalam laporan itu disebutkan pula, nilai investasi Wavin di Indonesia sebesar 125 juta dolar AS (sekitar Rp 1,9 triliun, berdasarkan kurs 3 Oktober 2022), dengan proyeksi penyerapan 400-500 tenaga kerja secara langsung.

BACA JUGA: Warga dan LSM Demo Tolak Pabrik Penggilingan Jagung

”Tentu kami senang, Presiden hadir dan bisa menunjukkan kepada dunia, di tengah situasi ekonomi yang sulit, investasi masih masuk di Jateng, dan kita tunjukkan bahwa tingkat layanan kita pada investasi sangat serius,” ungkap Ganjar.

Menurut Ganjar, masuknya investasi dari Wavin, menunjukkan pada dunia bahwa investasi jalan terus, dan negara ini terpercaya untuk investasi.

Sepeti apa yang disampaikan Presiden Jokowi, kalau negara tidak dipercaya, maka tidak akan mungkin dalam situasi ekonomi yang sulit seperti ini, ada investasi yang masuk.

BACA JUGA: Warga Dusun Nerangan Menemukan Ikan Dewa

”Jadi ini pelajaran yang cukup bagus, bagaimana investasi bisa masuk. Layanannya mudah, murah, cepat dan integritasnya terjaga. Mudah-mudahan ini bisa men-trigger (memacu) daerah-daerah lain, untuk ikut mempercepat atau mendorong investasi bisa berjalan,” jelas Ganjar.

Berdasarkan laporan dari Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia, sudah ada 10 perusahaan yang berinvestasi, dan dalam proses konstruksi di Grand Batang City atau KITB. Mulai dari pabrik baterai mobil listrik, kaca, alkes, dan lainnya.

Bagi Ganjar, hal itu mendorong pemerintah daerah untuk segera menarik perusahaan-perusahaan lain yang sudah menjalin kerja sama, untuk segera masuk secepatnya.

”Tadi juga mendapatkan laporan dari Batang, baik dari pengelola maupun bupatinya, bahwa yang disampaikan Pak Bahlil, sekian ribu hektar itu sudah terisi, tinggal kita mendorong satu per satu. Maka kesempatan yang bisa kita ambil adalah, semua yang sudah deal, agar segera ditarik untuk masuk,” tegasnya.

Riyan