panen raya
Pada musim panen raya sepert saat ini, harga komoditas sayuran anjlok. Turunnya harga tersebebut para petani tidak ada yang membuang sayuran begitu saja. Melainkan menyumbangkannya kepada masyarakat lain yang membutuhkan. Foto: W. Cahyono

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)-Panen raya sayuran yang terjadi dalam kurun waktu yang bersamaan sehingga persediaan sayuran melimpah, memicu anjloknya harga komoditas sayuran.

“Panen raya yang bersamaan dan persediaan sayuran melimpah dan mengakibatkan permintaan menurun,” kata Supadi salah satu petani sayuran di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Sabtu ( 1/10/2022).

Supadi mengatakan, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, harga komoditas sayuran merosot tajam seperti harga kubis  hanya laku antara Rp 500 hingga Rp 1.000 per kilogramnya, sebelumnya, harga jual kubis di tingkat petani berkisar Rp 8.500 hingga Rp9.000 per kilogramnya.

Menurutnya, dengan harga yang jauh dari harapan tersebut,  para petani sayuran yang ada di lereng Gunung Andong merasakan kerugian yang sangat besar. Karena, tidak menutup biaya produksi.

“Para petani sangat rugi dengan harga yang anjlok dan jelas tidak bisa menutup biaya produksi,” katanya.

Ia menambahkan, di saat panen raya dan hasil melimpah tetapi harga turun drastis, para petani tidak ada yang membuang sayuran begitu saja. Melainkan menyumbangkannya kepada masyarakat lain yang membutuhkan.  Selain itu, juga disumbangkan ke  pondok pesantren terdekat.

“ Di Desa Girirejo ini juga ada  satu gerakan masyarakat  untuk mengumpulkan sayur-sayur yang tidak dijual ke pasar untuk disumbangkan. Dari pihak desa hanya menyediakan biaya transport penyalurannya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Mantran Wetan Handoko mengatakan, sumbangan sayur itu tidak hanya dilakukan secara massal oleh kelompok tani ataupun gabungan petani di tingkat dusun, tetapi juga setiap petani secara pribadi.

“ Mengingat tidak ada masyarakat yang mengkoordinir sumbangan tersebut, maka banyak juga yang menyumbangkan secara perseorangan,” katanya.

Ia menambahkan, luas lahan pertanian di Dusun Mantran Wetan tersebut mencapai hampir 60 hektare. Mayoritas ditanami komoditas sayuran seperti kubis, sawi, dan tomat. Karena cuaca mendukung, sehingga panen juga melimpah.

Ia menambahkan, bila sedang masa panen raya  dalam satu hectare tanaman tomat bisa menghasilkan panenan sebanyak  100 ton. Begitu pula  dengan sayuran kubis.  W. Cahyono