blank
Robusta Kopi Conto dan Arabica Ngopinenggoaresi ini, merupakan produk kopi dari Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri. Dipasarkan di kios oleh-oleh objek wisata Gua Resi, Bulukerto, Wonogiri.(SB/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Sabtu Tanggal 1 Oktober 2022 akan diperingati sebagai Hari Kopi se dunia. Ini didasarkan atas kesepakatan negara-negara anggota International Coffee Organization (ICO), yang menyetujui Hari Kopi Sedunia Tanggal 1 Oktober.

Berkaitan dengan peringatan Hari Kopi se dunia tersebut, Sabtu (1/10) sampai dengan Minggu (2/10), di Alun-alun Giri Krida Bakti depan Kantor Bupati Wonogiri, digelar Festival Kopi dan Batik Wonogiren. Dalam event yang pertamakalinya digelar itu, disediakan seribu cangkir (cup) minuman kopi gratis.

Kepala Dinas Pertanian Wonogiri, Baroto, menyatakan, Wonogiri memiliki potensi kopi di lahan rakyat seluas 301 Hektare (Ha). Jumlah produksinya mencapai sebanyak 87,2 ton. Kopi rakyat ini tersebar di 16 kecamatan.

Ke 16 kecamatan itu terdiri atas Kecamatan Puhpelem, Bulukerto, Karangtengah, Girimarto, Jatipurno, Slogohimo, Bulukerto, Purwantoro, Kismantoro, Jatiroto, Sidoharjo, Wuryantoro, Eromoko, Nguntoronadi, Tirtomoyo dan Batuwarno.

Penemu Kopi

Kabag Prokopim Pemkab Wonogiri, Mursidi Suroto, menyatakan, ada delapan dari 16 kecamatan kopi tersebut, yang tampil dalam festival. Terdiri atas Kopi Norog (Kecamatan Girimarto), kopi dari Kecamatan (Jatipurno, Slogohimo, Bulukerto dan Karangtengah), Kopi Blegosari (Kecamatan Puhpelem), Kopi Brenggolo (Kecamatan Jatiroto) dan Kopi Ngroto (Kecamatan Tirtomoyo).

Berdasarkan National Coffee Association of USA, kopi pertamakali ditemukan di hutan dataran tinggi Ethiopia, oleh penggembala kambing, Kaldi. Setelah memakan biji kopi, kambing-kambing gembalaan Kaldi menjadi sangat enerjik dan tidak tidur di malam hari.

Temuan ini, disampaikan kepada Kepala Biara yang kemudian membuat minuman dari biji kopi. Dampaknya, ia terjaga selama berjam-jam berdoa di malam hari. Informasi ini kemudian disampaikan kepada para biarawan, dan sejak itu kopi mulai menyebar.

Masuk ke Indonesia pada Abad Ke 17 dibawa oleh Belanda. Kopi menjadi komoditas yang mendunia dan dibudidayakan lebih dari 50 negara. Ada dua spesies kopi yang terkenal, yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).

Bambang Pur