blank
Badan Eksekutif Mahasiswa USM bersama dengan Forum Intelektual Muda dan Literasi menggelar Diskusi Pelanggaran HAM Berat dengan tema ''Menolak Lupa September Hitam'' pada Senin (26/9/2022) di gedung PKM Universitas Semarang.(foto:humas USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Badan Eksekutif Mahasiswa USM bersama dengan Forum Intelektual Muda dan Literasi menggelar Diskusi Pelanggaran HAM Berat dengan tema ”Menolak Lupa September Hitam” pada Senin (26/9/2022) di gedung PKM Universitas Semarang. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 20 peserta.

Pemantik Diskusi, Aziz Ahmadi menjelaskan, pelanggaran HAM berat adalah pelanggaran dengan tersistem, berdampak kepada banyak korban, dan biasanya merupakan campur tangan politik.

”September hitam ini merupakan momen kelam dalam sejarah Indonesia yaitu terbunuhnya aktivis Munir, peristiwa Tanjung Priok, peristiwa Semanggi, pemberontakan G30S dan para keluarga korban sampai dengan saat ini masih menuntut keadilannya. Ini adalah komitmen bagi para penegak hukum untuk kembali membuka kasusnya,” jelasnya.
Di
a mengatakan, peran generasi muda adalah mengawal kasus HAM berat di masa lalu dan mencegah kasus serupa terjadi di masa depan. ”Kita bisa mengkoordinasi pergerakan dengan satu tujuan yang sama untuk bisa mendapat suara”.

Dia menjelaskan, selain jalur nonlitigasi tersebut, langkah yang bisa diambil dalam melawan kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat adalah melalui jalur hukum yaitu mengajukan gugatan, judicial review, dan peninjauan kembali ke MA.

Kegiatan diskusi tersebut dilanjutkan dengan berdoa bersama dan diakhiri dengan mimbar bebas seperti membaca puisi, orasi, bermusik, berpidato dll.

”Diskusi ini sebagai pantikan ormawa dan komunitas yang ada agar dapat menyelenggarakan kegiatan yang serupa agar semangat literasi di usm dapat hidup,” kata Direktur Forum Intelektual Muda, Daffa Rachman.

Muhaimin