blank
Ganjar memberikan keterangannya kepada awak media, usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD, Jumat (23/9/2022). Foto: humas

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2022, diprioritaskan untuk bantuan sosial dan bantuan kepada kabupaten/kota. Pemberian bantuan itu, sebagai bentuk respons untuk pengendalian dampak kenaikan BBM, dan pengendalian inflasi.

Hal itu juga menyentuh beberapa sektor, yang dinilai sangat terdampak atas kenaikan BBM dan inflasi. Seperti sektor pertanian-perikanan dan sektor transportasi, serta penurunan angka kemiskinan.

”Dari eksekutif maupun legislatif, masih ada waktu sampai hari Selasa untuk diputuskan. Saya berharap, kawan-kawan bisa membahas sebelum diputuskan,” kata Ganjar, usai memberikan penjelasan atas Raperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2022 dan Nota Keuangannya, dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD, Jumat (23/9/2022).

BACA JUGA: Hasil Audit BPK Ada Penyesuaian Sisa Lebih Penghitungan Anggaran 2021

Dalam Rapat Paripurna itu, Ganjar menjelaskan tiga prioritas perubahan APBD. Pertama, terkait dampak penyesuaian harga BBM. Kebijakan itu harus disikapi dengan bijak, sehingga pengalihan subsidi BBM ke berbagai bantuan, lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat kepada masyarakat yang kurang mampu.

”Mari kita hitung betul, dampak dari kenaikan BBM ini, agar kita bisa merespons persoalan masyarakat. Daya belinya dijaga, inflasinya dijaga. Sektor, subsektor, dan kelompok sasarannya harus jelas. Saya minta betul, karena ini juga menjadi PR Nasional kita,” ujar Ganjar.

Kedua, Ganjar mengingatkan, karena posisi cuaca yang tidak baik serta kondisi dunia yang sedang bergejolak, maka pertanian dalam arti luas, harus diperhatikan dan disiapkan dengan serius. Beberapa komoditas yang termasuk dalam volatile food, juga sangat mempengaruhi inflasi dalam beberapa bulan terakhir.

BACA JUGA: AirAsia Ride, Raksasa Saingan Grab–Gojek Segera Masuk Indonesia

”Urusan pertanian dalam arti luas disiapkan betul, sehingga bantuan bisa ke sana. Karena profesi-profesi yang ada di sana juga terganggu, baik petani maupun nelayan ini juga terganggu, karena itu maka bantuan ini kita arahkan ke sana,” jelas dia.

Ganjar juga meminta, agar bantuan-bantuan yang tidak terlalu penting untuk infrastruktur kecil, agar diakumulasikan dan dijadikan satu, untuk mendorong sektor yang lebih membutuhkan.

”Lebih baik diakumulasikan, dijadikan satu, untuk mendorong pengendalian inflasi, meningkatkan kembali ekonomi masyarakat yang lagi sulit, dan itu kita harapkan sampai hari Selasa, kawan-kawan bisa membahas,” pintanya.

BACA JUGA: Pemkab Kendal Berikan Bantuan Logistik kepada Warga Terdampak Angin Puting Beliung

Terakhir, yang menjadi fokus adalah proporsionalitas di antara bantuan yang diberikan kepada kabupaten/kota di Jateng. Menurut dia, pemberian bantuan tambahan 2022, akan terdistribusi kepada 21 kabupaten/kota.

Dengan mempertimbangkan kebutuhan daerah, maka tidak menutup kemungkinan bantuan itu dapat dialokasikan kepada 14 kabupaten/kota lain, secara proporsional. Dalam hal ini, Kabupaten Purworejo dan Pemalang, mendapatkan bantuan tertinggi.

”Proporsionalitas bantuan yang kita berikan ke kabupaten/kota yang ada, khususnya kabupaten yang miskin, kita prioritaskan. Karena sekali genjot, bisa dapat banyak hal. Seperti pengendalian dampak kenaikan BBM, pengendalian inflasi, termasuk penurunan angka kemiskinan,” ungkapnya.

Dalam Rapat Paripurna itu, Gubernur juga mendapatkan draf pandangan umum dari masing-masing fraksi, terkait Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2022 itu. Selanjutnya Ganjar akan dijadwalkan memberikan jawaban atas pandangan fraksi, dalam Rapat Paripurna berikutnya.

Riyan