blank
H. Ahmad Marzuqi, SE

JEPARA (SUARABARU.ID) – Mantan Bupati Jepara H. Ahmad Marzuqi, SE meminta namanya tidak disebut-sebut dan dicantumkan dalam kepengurusan Dewan Pembina Yayasan  Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara.

Dalam kepengurusan  sebelumnya ia adalah Ketua Dewan Pembina bersama Dian Kristiandi S.Sos dan Dr Mashudi S.Ag, M.Ag selaku anggota. Sebelumnya, Prasojo Budiman  yang diplot sebagai bendahara umum juga menyatakan tidak bisa bergabung di kepengurusan Yayasan  Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara versi kepengurusan Noor Yahman.

Menurut Ahmad Marzuqi, apa yang dijelaskan oleh Dr Mashudi S.Ag, M.Ag yang mengaku sebagai ketua dewan pembina  kepada SUARABARU.ID Jumat (23/9-2022) tidak sepenuhnya benar.

“Pada  pertengahan bulan romadlon yang lalu  dia memang datang ke rumah saya dan  hanya minta tanda tangan agar saya  mengundurkan diri dari dewan pembina Yayasan  Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara. Namun saya sampaikan kepada yang bersangkutan, saya  mau tanda tangan tetapi   harus di depan rapat dewan pembina. Namun  sampai sekarang tidak ada rapat, tetapi  langsung diambil alih dengan membentuk kepengurusan baru,” tulis Ahmad Marzuqi  melalui pesan  WhatsApp Jumat (23/9-2022)

Bisa timbulkan keresahan

Sementara penolakan Direktur RSI Sultan Hadlirin Jepara, dr H. Gunawan, WS, DTMH, M.Kes  atas rencana pelantikan kepengurusan baru di aula rumah sakit semata-mata untuk menjaga kondusifitas pelayanan di rumah sakit. “Kita tolak karena  bisa timbul keresahan karyawan  dan  mengganggu kerja di RSI Sultan Hadlirin yang sudah berjalan baik tanpa masalah,” ujarnya melalui pesan WhatsApp kepada SUARABARU.ID.

Sedangkan Hadi Mulyo, bendahara umum Yayasan  Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara versi ketua Edy Sujatmiko mengganggap kepengurusan versi Noor Yahman adalah kepengurusan tandingan.

Hadepe