blank
Para wisudawan dan tamu undangan mengikuti Wisuda Ke-64 Fakultas Hukum USM pada Kamis (22/09/2022), di Auditorium Ir. Widjatmoko USM. (Foto:humas USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Universitas Semarang (USM) memilki 2 Progam Studi (Prodi) dengan akreditasi A, salah satunya adalah S1 Ilmu Hukum. Karena itu, S1 Ilmu Hukum merupakan salah satu progam studi andalan USM.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Semarang (USM), Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih MP dalam Wisuda Ke-64 Fakultas Hukum USM pada Kamis (22/09/2022) di Auditorium Ir. Widjatmoko USM.

Wisuda diikuti 147 wisudawan terdiri atas lulusan kelas reguler pagi 97 orang, reguler sore 48 orang, dan transfer 2 orang.

Dia mengatakan, saat ini FH USM sedang berproses untuk menjadi unggul di tahun 2022.

“Saat ini sedang berproses untuk konversi ke unggul, mudah-mudahan bisa lolos menjadikan S1 Ilmu Hukum unggul di tahun 2022, tanpa usaha dan doa segala sesuatu tidak akan terjadi. Kami mohon dukungan dan doa kepada hadirin sekalian,” ujarnya.

Dia mengatakan, wisuda adalah titik awal dalam untuk menentukan ke arah mana wisudawan melangkah melanjutkan kehidupan.

“Bagi wisudawan untuk segera mungkin bergerak untuk menentukan setelah ini akan melanjutkan ke mana. Intinya semua orang kalau mau sukses harus berusaha, tidak ada yang namanya pekerjaan dan rezeki itu datang sendiri. Jangan jadikan ini kebahagiaan yang kemudian berhenti, tapi ini titik awal bagi anda untuk memulai kehidupan yang sesungguhnya,” tambahnya.

Sementara itu, Dekan FH USM Dr Amri Panahatan Sihotang SS SH MHum mengatakan, keberhasilan seorang sarjana bukan hanya dilihat dari indeks prestasi.

“Keberhasilan seorang sarjana bukan hanya dilihat dari indeks prestasi, namun bagaimana anda mampu mengembangkan ilmu yang kalian peroleh selama perkuliahan. Serta menjadi sarjana yang cerdas, berinovatif dan kreatif dala menjabarkan ilmu yang kalian dapatkan selama menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Semarang,” ujar Amri.

Dia mengatakan, eorang sarjana harus peka terhadap kondisi lingkungan saudara di manapun berada.

“Seorang sarjana harus peka terhadap kondisi lingkungan saudara dimanapun berada. Kesukesan bukanlah mimpi juga tidak akan datang sendiri, tapi harus dikejar dengan sepenuh hati dan terus diperjuangkan setiap hari. Tidak perlu banyak mencari alasan, walaupun ada kesulitan dan hambatan, tentu saja itu yang akan menentukan manusia hebat dari orang kebanyakan,” tandasnya.

Muhaimin