Ganjar Pranowo menegaskan, kalau akan membantu masyarakat masih banyak jalan, ada APBD, ada APBDes, APBD Provinsi, APBN, ada Baznas silahkan dikembangkan, apalagi Blora daerah santri juga, ada CSR, Filantropi, belum lagi sponsor – sponsor yang kepingin masuk, termasuk didunia pertanian yang sebenarnya bisa dikembangkan, turuti saja, yang penting bagaimana cara menyelesaikan secara bersama–sama.
“Mari berpikir bareng–bareng, sampek uwanen tak jak mikir bareng-bareng,” pungkas Ganjar Pranowo menyudahi zoom-nya dengan Bupati Blora.
Usai komunikasi secara daring dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kegiatan pembinaan dilanjutkan dengan penegasan masing – masing Dandim, Kapolres dan Bupati Blora kepada Kepala Kelurahan dan Kepala Desa se-Kabupaten Blora.
Gunakan Dana Desa
Dandim 0721/Blora, Letkol Inf. Andy Soelistyo, S.Sos, M.Tr (Han) meminta desa bisa menyampaikan keluhan di daerahnya, termasuk kekurangan air dan sebagainya.
“Mangga para kades agar wadul ke kita, sehingga kita bisa membantu menyelesaikannya,” ucap Dandim.
Kapolres Blora AKBP Fahrurozi, SIK, MM, MH., juga berpesan kepada Kepala Kelurahan dan Kepala Desa se-Kabupaten Blora yakni gunakan anggaran desa dengan baik, sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Bila ada oknum minta-minta, laporkan ke Polres,” tegas Kapolres.
Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP. M.Si. mempersilahkan Kepala Kelurahan dan Kepala Desa Se-Kabupaten Blora apabila ingin meningkatkan ilmu pengetahuan bisa mengikuti pendidikan Sarjana, di Unnes Semarang per semester hanya 5juta rupiah, dilakoni hanya 4 semester, jadi total biaya sekitar 25 juta. Perkuliahannya kebanyakan dilakukan secara Zoom.
“Kalau ada desa yang ingin belajar lagi, monggo daftar ke Kepala Dinas PMD Blora,” tandas Bupati Blora.
Untuk diketahui, pembinaan seperti ini akan dilakukan secara periodik, untuk mendukung pembangunan di Kabupaten Blora.
Kudnadi Saputro