keracunann jajanan
Sejumlah siswa MI Ma’arif Nepak, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang saat mendapatkan perawatan tim medis RSUD Tidar Magelang, setelah diduga keracunan jajanan di sekitar sekolahnya. Foto: W. Cahyono

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)- Diduga keracunan  jajanan, sebanyak 35 murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Nepak, Desa Bululurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang dilarikan ke  rumah sakit di Kota Magelang. Yakni, ke Rumah Sakit Umum Daerah Tidar dan Rumah Sakit Harapan Kota Magelang

”Kejadian keracunan  tersebut terjadi setelah jam istirahat pertama. Sebelumnya mereka jajan  makanan  jasuke (jagung susu keju) dan mie goreng pada penjuak makanan keliling,” kata Kapolsek Mertoyudan AKP Sujarwanto, Rabu ( 21/9/2022).

Sujarwanto mengatakan, setelah memakan jajanan tersebut, para siswa  merasakan mual- mual dan pusing kepala. Selanjutnya, dari pihak sekolah dibantu oleh petugas dari Polsek Mertoyudan dan Koramil 11 Mertoyudan Kodim 0705/Magelang,  mengevakuasi para korban ke Rumah Sakit Harapan dan RSU Tidar Magelang.

Menurutnya, jumlah siswa yang dilarikan ke Rumah Sakit Harapan Kota Magelang sebanyak 18 orang, sedangkan dibawa ke Rumah Sakit Umum Tidar Magelang sebanyak 17 orang.

Ia menambahkan, untuk bahan penyelidikan pihaknya telah telah mengamankan sampel sisa muntahan dari para korban. Selain itu, untuk pemeriksaan pihaknya juga telah mengamankan seorang penjual makanan keliling jenis jasuke.

“Untuk sementara kita berhasil mengamankan sampel muntahan makanan  dari sejumlah korban. Selain itu, kita juga telah mengamankan sementara  salah satu pedagang, yakni pedagang jasuke. Sedangkan pedagang mi goreng masih dalam pencarian,” katanya.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan membawa sampel makanan yang tersisa untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium.

Sementara itu, Kepala Bidang Layanan Medis RSU Tidar Magelang, dokter Susini Rankai Sari menjelaskan,  pihaknya menerima  ke-17 pasien dari MI Ma’arif Nepak, Kelurahan Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang sekitar pukul 11.20 WIB.

“Saat mereka datang di RSU Tidar dengan keluhan mual-mual, muntah dan pusing kepala serta lemas. Karena, kalau keracunan  kalau ada cairan yang keluar bisa menyebabkan kekurangan cairan sehingga menjadi lemas,” kata Susini.

Ia menambahkan, sesampainya di UGD, para siswa MI Ma’arif tersebut langsung mendapatkan perawatan sesuai prosedur layanan yang dibutuhkan, yakni dilakukan pemberian cairan.

Setelah dilakukan obvervasi, hingga Rabu ( 21/9/2022) sekitar pukul 14.00 WIB,  dari 17 siswa tersebut empat orang diantaranya harus mendapatkan perawatan lanjutan yakni  opname ( rawat inap). Sedangkan 13 orang lainnya masih dalam observasi tim dokter. W, Cahyono