blank
HNSI Kebumen peroleh bantuan dari Presiden Jokowi untuk pengadaan tiga mesin perahu pertolongan nelayan.(Foto:SB/HNSI Kebumen)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kebumen memperoleh bantuan dari Presiden Joko Widodo senilai Rp 90 juta untuk mesin perahu pertolongan nelayan.

Ketua HNSI Kabupaten Kebumen yang juga Ketua Tim SAR Nelayan Lawet Perkasa Bejo Priyono kepada Suarabaru.id Senin (12/9) mengungkapkan, bantuan Presiden tersebut telah ia terima pada 25 Agustus lalu di Kantor Sekretariat Negara Kompleks Istana Negara, Jakarta.

Menurut Bejo, dirinya langsung datang ke Jakarta menerima Bantuan Presiden Tahap IV Tahun 2022. Sedangkan bantuan itu sesuai proposal kemudian dia alokasikan membeli tiga unit mesin kapal bagi Tim SAR nelayan.

blank
Ketua HNSI Kebumen Bejo Priyono berada di depan Sekretariat Negara Jakarta pada 25/8 guna menerima bantuan dari Presiden Jokowi.(Foto:SB/HNSI Kebumen)

“Mesin kapal dengan kekuatan 30 PK sudah kami serahkan kepada Tim SAR rukun nelayan TPI Pasir, TPI Karangduwur dan TPI Argopeni. Ketiga TPI ini telah memiliki kapal untuk Tim SAR, namun kekuatanya hanya 15 PK, jadi ini dua kali lipat,”imbuh Bejo.

Nelayan Berterima Kasih kepada Presiden

Menurut dia, HNSI Kebumen berterima kasih atas perhatian Presiden Joko Widodo yang telah mengabulkan permohonan bantuan mesin kapal bagi nelayan. Memang sesuai permohonan, mesin kapal itu diperuntukkan Tim SAR nelayan guna pertolongan dan keselamatan para nelayan saat beroperasi di laut.

Bejo menyatakan, kebanyakan mesin kapal nelayan di pantai selatan Kebumen berkekuatan 15 PK. Sedangkan mesin Banpres ini 30 PK sehingga memiliki tenaga dua kali lipat. Sebagai contoh, jika kapal nelayan dari Pantai Logending Ayah ke Pantai Petanahan menempuh waktu satu jam, menggunakan mesin 30 PK bisa 30 menit atau malah 20 menit sampai.

Menyinggung kondisi gelombang laut selatan, Bejo menyatakan, sejak beberapa hari terakhir ombak mulai normal. Bahkan dalam empat hari terakhir nelayan pantai selatan Ayah Kebumen memperoleh pendapatan sampai Rp 2 miliar.

Pihaknya berharap gelombanng pantai selatan tetap normal dan bersahabat bagi nelayan hingga akhir tahun. Sebab selama 9 bulan nelayan Kebumen menghadapi paceklik akibat gelombang tinggi sehingga hasil tangkapan ikan sangat kecil.

”Kami bersyukur dalam minggu kemarin sudah mulai normal dan semoga ini berjalan normal sampai akhir tahun nelayan bisa panen ikan,”harap Bejo di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah.

Komper Wardopo