SEMARANG (SUARABARU.ID) Pengurus Provinsi (Pengprov) Kick Boxing Jawa Tengah, menggelar pelatihan pelatih dan penataran wasit Kick Boxing, sebagai syarat Sertifikasi Pelatih Nasional di Hotel Gets Semarang Sabtu (10/9/2022).
Kegiatan yang dibuka oleh Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Tengah Bona Ventura S itu, diikuti oleh 35 peserta dari 27 Pengurus Cabang (Pengcab) seluruh Jawa Tengah dengan pelatih asing.
“Pelatihan ini pelatihan untuk Sertifikasi Pelatih Nasional, dengan pelatih Tokhir Marasulov dari negara Kirgistan. Pelatih ini pelatih nasional, yang berhasil mengantarkan atlit Kick Boxing Indonesia, meraih medali perunggu di kejuaraan Islamic Solidarity Game, pada bulan Agustus lalu,” jelas Eko Firli, Ketua Pengprov Kick Boxing Jawa Tengah di sela-sela pelatihan.
Materi yang disampaikan dalam pelatihan itu, lanjutnya, adalah materi tentang bagaimana pelatih memahami, tentang teknik bagaimana seorang atlit dapat memperoleh point dalam pertarungan Kick Boxing, tidak harus meng KO musuhnya.
“Jadi dalam pelatihan ini, dibenarkan semuanya tentang tehnik Kick Boxing, agar pelatih dan atlit itu benar-benar mengerti tentang kick boxing sesungguhnya. Agar ketika bertanding tidak harus KO musuhnya. Tapi berbicara lebih ke point’. Titik-titik mana yang bisa menghasilkan point dalam pertandingan kick boxing,” papar Ketua periode 2018-2022 ini
Dijelaskan pula oleh Firli, pada bulan Oktober ke depan, Pengprov Kick Boxing Jawa Tengah akan mempersiapkan beberapa pertandingan di tingkat nasional maupun daerah.
“Kita nanti persiapan Kejurnas di Riau pada 6 Oktober 2022, terus pada bulan yang sama pada w8 Oktober 2022 Pra Porprov di Semarang,” imbuhnya.
Lemah Pengetahuan Pertandingan
Diakui oleh Zuli Silawanto, Ketua Komite Perwasitan dan Pertandingan Pengurus Pusat Kick Boxing Indonesia (PP KBI), tentang lemahnya pengetahuan aturan pertandingan atlit-atlit kick boxing, yang masih menganut sistem pertandingan jaman dahulu, yang mana saat sudah naik di atas ring asal pukul yang penting lawan KO.
“Sementara saat ini, atlit Kick Boxing itu harus bagaimana bisa mendapatkan point, walaupun untuk memperoleh point itu juga tidak semudah yang dibayangkan. Misal pukulan itu masuk, tapi belum tentu menjadi poin, ada kriteria-kriterianya. Itu yang masih terus kita sosialisasikan,” terangnya.
Sosialisasi yang dilakukan, lanjut Zuli, tentunya juga dengan pengetahuan tentang aturan, tentunya para atlit di salam latihan dapat lebih terarah. Seperti tadi yang disampaikan coach/pelatih adalah basic, bagaimana melatih cara berdiri, memukul sesuai aturan. Karena tidak semua serangan yang masuk itu bisa memperoleh point, ada kaitannya dengan kriteria dan aturan sesuai dengan aturan yang ada di kick boxing.
Absa